Rutan Medaeng Gelar Misa Streaming Bagi Warga Binaan

Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya (Surabaya,Gresik dan Sidoarjo) dimasa pandemi virus Covid-19 telah berakhir, namun Rutan Klas I Surabaya atau dikenal Rutan Medaeng tetap memperhatikan keselamatan kesehatan bagi warga binaannya, terutama dalam bidang religi. 


Perhatian keselamatan kesehatan tersebut dapat dilihat dari kegiatan misa bagi warga binaan yang memeluk agama Kristen. Kegiatan misa tersebut digelar secara streaming untuk menghindari kontak fisik dengan orang luar dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Rutan Medaeng.  

"Ibadah dilakukan setiap hari tapi melalui streaming. Tujuannya agar warga binaan tidak kontak fisik dengan orang luar dan ini upaya kami dalam memutus penyebaran virus covid nine teen," katanya saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (27/6).

Dalam kegiatan ibadah tersebut, Lanjut Dhuka, pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa gereja di Jawa Timur untuk memberikan siraman rohani pada warga binaan. 

"Ada beberapa gereja yang telah bekerjasama dengan kami, diantaranya Gereja Redemptor Mundi, Gereja Yabes, Gereja Bethany, Gereja Happy family Centre, Gereja Alfa Omega, dan Gereja Mawar Sharon," sambungnya.

Sementara untuk ibadah umat muslim bagi warga binaan, kata Dhuka, tetap dilakukan dengan cara konvensional namun tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan mengatur jarak sholat. 

"Kita tidak menghadirkan khatib dari luar. Ibadah untuk teman-teman warga binaan yang memeluk agama Islam tetap dilakukan seperti biasanya dan menerapkan phsyical distancing," ujarnya.

Selain jaga jarak, Rutan Medaeng juga memberikan kuota bagi warga binaan yang melakukan sholat berjemaah, dari jumlah 600 orang dibatasi menjadi 300 orang.

"Masjid disini biasanya nampung 600 orang, namun di masa corona ini kita batasi hanya 300 orang saja yang bisa melakukan sholat jemaah," tandasnya.