Jika Prabowo Subianto ditinggalkan pendukungnya dari kelompok muslim seperti alumni 212 dan lainnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu diprediksi tetap akan kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024 mendatang.
- Pemandangan Langka, Yerusalem Diselimuti Salju Tebal
- KPK Tidak Perlu Ikuti Arahan Jokowi Terkait 75 Pegawai Tidak Lolos TWK
- Bawaslu Siap Buktikan Proses Seleksi Panwascam yang Diadukan ke DKPP
Dikatakan Director Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/6).
"Sebelumnya ada kekhawatiran pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung di Kabinet Presiden Joko Widodo. Survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan," kata Igor.
Dari hasil surveinya yang dilakukan 14-21 Juni, ada 56 % responden beragama muslim yang disurvei tetap memilih Prabowo Subianto, dibandingkan sisanya yang undecided voters. Hal itu diperkuat dengan migrasi pemilih Jokowi yang akan berlabuh ke Prabowo jika Pemilu dilakukan saat ini.
"Sebesar 10,4% pemilih Jokowi akan migrasi ke Prabowo, sedangkan sisanya terbagi ke Ganjar Pranowo sebesar 9,1%, Airlangga Hartarto 7,3%, dan beberapa nama lain," sambungnya.
Selain itu, SPIN memprediksi tidak ada pengaruh signifikan jika Prabowo tidak lagi di-support oleh kelompok muslim yang dulu mendukungnya di Pilpres 2019.
Menurutnya, pemilih di 2024 akan lebih cair dari Pemilu sebelumnya, karena kaum milenial akan lebih mendominasi data pemilih.
"Memang pemilih muslim adalah mayoritas, tetapi fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi Pemilu, semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama. Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, tetapi pada semua pasangan calon," tandasnya.
- Akbar Faizal Bandingkan UI Dan Harvard, Prof. Ari Kuncoro Pilih Rektor Atau Komisaris BUMN?
- Jelang Puncak Haji, Menag Yaqut Minta Sedikan Makanan Bentuk Bubur untuk Lansia
- Didukung Kiai Thoifur dan Keluarga, Cak Imin: Insya Allah Kita Menang