Warga Madiun Keluhkan Bantuan Beras Kondisi Bau Apek dan Berkutu

Keluhkan kualitas beras bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) karena diduga berbau apek dan berkutu. Sejumlah warga kurang mampu penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun Jawa timur berniat mengembalikan. Selanjutnya warga juga berencana mengadukan persoalan tersebut ke Komisi B DPRD setempat dengan membawa sejumlah barang bukti, sabtu (27/6).


"Beras BPNT bulan Juni ini, berbau apek dan berkutu. Ya nanti kita kembalikan," ujar Imron, warga setempat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dusun Purworejo Misyono membenarkan soal keluhan beras  BPNT yang berbau apek dan berkutu tersebut. 

"Yang menerima bilang, itu berasnya kok ada kutunya tapi sampai sekarang belum ada yang mengembalikan," katanya. 

Informasi yang diterima di desa Purworejo ada sekitar 215 warga penerima manfaat BPNT di Desa Purworejo. Mereka ini rutin setiap bulan menerima bantuan beras 15 kilogram program Kementerian Sosial. Dan pihak supplier yakni Bulog. 

Selain beras warga juga menerima bawang putih dan buah masing-masing setengah kilogram, kentang dan telur masing-masing satu kilogram serta satu potong tempe. 

Selain desa Purworejo, warga penerima manfaat BPNT di sejumlah desa lain juga mengeluhkan hal yang sama. Seperti di Kelurahan Bangunsari, Desa Blabakan, Desa Kaliabu dan Desa Klecorejo Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.

Karena jengkel, warga pun menandai kantong beras yang diterimanya itu dengan spidol warna biru bertuliskan "beras 15 kg "BANYAK KUTUNYA". 

Sementara itu tim koordinator (Tikor) BPNT Kabupaten Madiun. Hingga berita ini selesai diketik belum berhasil ditemui untuk konfirmasi.