Audiensi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dan Jatim dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Senin (29/6) berlangsung dramatis. Penyebabnya, Risma tetiba menangis sambil bersimpuh bersujud seraya memegang kaki seorang dokter.
- Peringati Hari Lanjut Usia Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Sejahterakan dan Lindungi Manula
- Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Wali Kota Eri Minta Doa Restu untuk Kemaslahatan Warga Surabaya
- Buka Raimuna Jatim XIV, Gubernur Khofifah Ajak Songsong Indonesia Emas 2045 Dengan Semangat Persatuan Jaga NKRI
Aksi Risma ini dilakukan setelah Ketua Pinere RSUD dr Soetomo Dokter Sudarsono menguraikan sejumlah problem terkait penanganan covid-19 termasuk penuhnya rumah sakit. dr Sudarsono juga sempat menyinggung soal banyaknya warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang mengakibatkan rumah sakit over load.
Risma pun merasa kebaratan, pasalnya, Risma mengaku, pihaknya tidak bisa mengakses apapun ke RSUD Soetomo.
"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami gak terima, kami tidak bisa masuk di sana (RSUD dr Soetomo)," keluh Risma seraya bersimpuh.
Rima menjelaskan, selain membagun komunikasi, Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengaku sempat menawarkan bantuan ke RSUD dr Soetomo, namun, niat baik tersebut ditolak.
"Tolong, kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati?," keluhnya.
Risma juga menguraikan sejumlah upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam menangani wabah ini. Termasuk mengurusi pasien yang tidak ber-KTP Surabaya.
"Orang meninggal yang warga bukan Surabaya kami masih urus. Saya memang goblok, saya gak pantas jadi walikota," demikian Risma.
- Wali Kota Eri Gandeng Muslimat NU Bentuk Kampung Madani
- RHU Belum Diizinkan Beroperasi, Satpol PP Surabaya Masifkan Pengawasan
- Tiga Kepala OPD Kota Mojokerto Digeser di Awal Tahun