Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu concern Technoe Institute di tengah pandemi Covid-19. Banyak pelaku UMKM yang mengeluh dengan hantaman pandemi.
- Sambut Era Gas Bumi, Proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Harus Segera Diselesaikan
- Melesat 11,58 Persen Pekan Lalu, Begini Prospek Saham BBTN Menurut Analis
- Media Berperan Besar Berantas Rokok Ilegal, Namun Anggaran Publikasi Hanya Rp 238 Juta dari Rp 8 M
Menurut Direktur Eksekutif Technoe Institute, Ardy Maulidy Navastara, dalam kondisi saat ini yang diperlukan bukan saling melempar tanggung jawab, tetapi memberi sumbangsih dari hal-hal kecil.
Menurut Direktur Eksekutif Technoe Institute, Ardy Maulidy Navastara, bahwa
“Perlu digelar workshop bagi pelaku UMKM,” Direktur Eksekutif Technoe Institute, Ardy Maulidy Navastara dalam webinar bertajuk ‘Ekonomi Lesu, Sanggupkah UMKM Bertahan’ yang diselenggarakan Technoe Institute seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (27/6).
Dikatakan Ardy, saat ini pihaknya telah menggelar beberapa workshop bagi para pelaku UMKM. Hal ini memudahkan pelaku UMKM untuk mengenalkan kembali produk-produknya yang sebelumnya telah dihantam krisis akibat pandemi.
“Ada setidaknya 60-an pelaku UMKM mengikuti workshop. Kontribusi-kontribusi kecil seperti ini akan menjadi sangat berarti bagi pelaku UMKM,” terang Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
- Dorong Peningkatan FDI, SIER Ikuti Pameran Industri Terbesar di Dunia di Jerman
- Gunakan Produk Dalam Negeri, Sinergi Pertamina Hadirkan One Solution
- Emas Logam Mulia Tawarkan Investasi Paling Aman Hadapi Resesi Global