Dengan CCTV, Buru Pelanggar Protokol Kesehatan Lebih Massif dan Efektif

Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto menegaskan keberadaan ribuan CCTV tersebar di berbagai penjuru kota Surabaya itu sangat membantu tugas anggotanya dalam memburu para pelanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak.


“Nanti teman-teman dari Command Center 112 juga bisa memantau kamera ini, sehingga ini bisa bersinergi semuanya untuk menegakkan dan mendisiplinkan warga,” kata Eddy dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Senin (29/6).

Selama ini, menurutnya, Satpol PP Surabaya selalu rutin setiap hari melakukan operasi ke berbagai penjuru di Kota Surabaya.

Para personilnya selalu menyisir taman-taman, ruang public dan tempat kerumunan massa.

Namun begitu, Eddy mengaku masih ada warga yang masih bandel tak menerapkan protokol kesehatan dan itu pun tak sebanding dengan jumlah personilnya.

"Tentunya, dengan bantuan CCTV ini, penertiban yang akan kami lakukan akan lebih massif dan efektif. Sebab, nanti apabila ada informasi dari CCTV, baik yang diinformasikan oleh Kominfo maupun Command Center, akan langsung diterjunkan personil atau bila perlu langsung dilakukan penjagaan oleh Satpol atau Linmas,” tegasnya.

Eddy menjelaskan bahwa apabila diketahui ada warga yang melanggar protokol kesehatan itu, akan dikenai penyitaan KTP, dan apabila tidak membawa KTP, akan dikenai hukuman sosial, seperti joget di pinggir jalan, menyapu jalan, menyanyi atau bahkan nanti akan dikirim ke Liponsos merawat penghuni di sana.

“Selama ini sudah banyak kami temukan pelanggar, hingga saat ini kami sudah menyita sekitar 50 KTP dan pemberian sanksi sosial juga sudah banyak, ada yang disuruh joget, nyanyi, menyapu jalan dan nanti rencananya juga akan kami kirim ke Liponsos,” tegasnya.

Oleh karena itu, Eddy mengajak kepada semua warga untuk selalu disiplin menjaga protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan jaga jarak.

Jika tidak disiplin, bukan tidak mungkin Satpol PP akan datang ke lokasi itu dan melakukan penyitaan KTP atau disanksi sosial.

“Tapi yang pasti, kami berharap warga lebih sadar dan disiplin menjaga protokol kesehatan, supaya kami tidak sampai turun tangan. Saya masih yakin warga bisa diajak disiplin,” pungkasnya.