Presiden Joko Widodo tidak bisa disalahkan sendiri terhadap lambatnya kinerja Kabinet Indonesia Maju dalam menangani pandemik virus corona baru atau Covid-19.
- Polemik Ijen, Tiga Fraksi Ajukan Hak Interpelasi
- Cawe-cawe di Pemilu, Jokowi Dinilai Kurang Belajar Sistem Pemerintahan yang Baik
- Nasdem Berharap PKS Cepat Bersikap agar Bisa Segera Bentuk Tim Sukses
Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti mengatakan, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko juga harus ikut bertanggung jawab terkait leletnya kinerja para menteri.
"Tugas KSP itu back Presiden percepat kerja para menteri, itu yang kabarnya tak dilakukan Pak Moeldoko," ujar Haris Rusly Moti lewat akun Twitter @motizenchannel, Kamis (2/7), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pada acara Mata Najwa, Rabu (1/7), Moeldoko mengakui adanya strategi soal video kemarahan Presiden Jokowi para menteri saat sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Kamis (18/6).
Termasuk juga, kata Moeldoko, ada strategi kenapa video marah-marah Jokowi baru diungkap ke publik, Minggu (28/6), atau 10 hari setelah rapat.
"Itu bagian dari strategi," ujar Moeldoko kepada pembaca acara Najwa Shihab.
Strategi apa yang dimaksud, Moeldoko enggan menbeberkan.
"Udah enggak usah dilanjutkan," potong Moeldoko saat dikejar Najwa Shihab.
Moeldoko cuma menjelaskan, yang penting, bagaimana memahami substansi kemarahan kepala negara.
- Dewan Gurubesar UI Minta Jokowi Batalkan Statuta Baru, PP 75/2021 Dianggap Cacat Formil
- Kuatkan Dukungan Ganjar-Mahfud, Forum Silaturrahmi Gus dan Kyai Jatim Sowan ke Ponpes Miftahul Huda Pacitan
- BPOM Sumbang Rp1 Miliar untuk Palestina Lewat Baznas