18 rumah sakit (RS) rujukan yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Jawa Timur untuk merawat pasien Covid-19 seluruhnya sudah penuh. Akibatnya, sejumlah orang yang dinyatakan positif terpaksa harus melakukan isosalasi mandiri.
- Polri Siap Kawal PPKM Darurat Dengan Humanis
- Pemkot Probolinggo Pastikan Pengobatan Bakri Bayi Penderita Celebral Palsy
- Hepatitis Akut Berat Masuk Indonesia, Puan Imbau Ibu-ibu Jaga Kesehatan Makanan Anak
Namun, persoalannya isolasi mandiri itu harus seizin tetangga kanan kiri, RW, RT maupun Kepala Desa (Kades) atau Lurah. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim kepada wartawan, Kamis (2/7).
"Dari 18 RS rujukan pasien Covid-19 yang ada di Kabupaten Gresik, semuanya sudah full, overload, penuh. Makanya, saat ini Pemkab masih kesulitan mencarikan tempat penampungan, untuk isolasi, dan perawatan," katanya.
"Pemkab Gresik sebenarnya sudah melakukan antisipasi terhadap lonjakan pasien Covid-19, dengan menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) yang berada di Desa Segoromadu Kecamatan Kebomas sebagai ruang isolasi, observasi, dan rehabilitasi. Namun, saat ini masih proses penyiapan ruang dan sarana prasarana pendukung," sambungnya.
Di tambahkan Qosim, bahwa nanti pasien Covid-19 yang swab-nya sudah keluar sekali ditampung dulu di Gejos sampai dinyatakan sembuh betul agar tidak dibawa ke RS.
"Begitu juga warga yang harus isolasi, karena hasil rapid test reaktif atau swab pertama keluar positif juga harus ditempatkan di Gejos," tandasnya.
Untuk diketahui bahwa jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Gresik per Rabu (1/7) kemarin. Total ada 713 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) ada 595 orang.
- PPKM Darurat, Universitas Jember Tunda Pelaksanaan UTBK SBMPTBR 2021
- Imunisasi Polio di Surabaya Dimulai, Dinkes Optimis Tuntas Sehari
- Kondisi Cak Nun Membaik, Sudah Lancar Berkomunikasi