Dua Kadis Pemkot Surabaya Tertular Virus Corona Di Tempat Lain

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara membenarkan bila dua kepala dinas di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya dinyatakan positif virus corona atau Covid-19. 


Kedua pejabat eselon II itu yakni Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadispendukcapil) Agus Imam Sonhaji dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Candra Uratmangun.

"Benar, keduanya (Kadispendukcapil dan Kepala DP5A) positif corona," kata Febri sapaan Febriadhitya Prajatara dikutip Kantor Berita RMOLJatim di kantor humas Pemkot Surabaya, Kamis (2/7).

Menurut Febri, Agus Sonhaji diketahui terinfeksi Covid-19 setelah Dispendukcapil Surabaya menggelar tes swab massal kepada 50 pegawai.

Selain Agus, terdapat dua pegawai Dispendukcapil Surabaya yang juga dinyatakan positif Covid-19.

"Dispenduk itu hasilnya dari 50 negatif semua yang swab massal. Hanya tiga yang positif, salah satunya Pak Agus itu," katanya.

Tapi, berdasarkan tracing, Agus terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 bukan di tempat kerja. Ia terpapar di lingkungan sekitar rumahnya.

"Positifnya itu di luar tempat kerja, bisa jadi di lingkungan rumah, kayak keluarga. Yang di dispenduk rata-rata ketularan dari keluarganya," jelasnya.

Sementara, Chandra Uratmangun diketahui terinfeksi Covid-19 saat menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif. Chandra lalu menjalani tes swab dan dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Febri, Chandra telah menjalani tes swab lanjutan sekitar empat hari lalu.

Namun, Febri mengaku belum mengetahui dari mana Chandra terpapar Covid-19. Saat ini tim tracing masih melakukan pelacakan.

Tapi yang jelas Febri memastikan, dua kepala dinas itu tak tertular Covid-19 di tempat kerja.
Agar virus corona itu tak menyebar kemana-mana, Pemerintah kota mengambil langkah yakni dengan menutup sementara Kantor Dispendukcapil dan DP5A Surabaya selama 14 hari kedepan.

"Penularan itu belum tentu di kantor. Tapi untuk mengantisipasi penyebaran, kantor sementara ditutup. Pegawai juga sudah tes swab semua," ungkapnya.

Bahkan saat ini Pemkot Surabaya semakin gencar menggelar tes cepat massal di masing-masing kantor kecamatan.

"Sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di kalangan ASN di tingkat kecamatan," pungkasnya.