Beredarnya pemberitaan soal turunnya rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk Calon Walikota (Cawali) di sejumlah grup WhatApps, menghebohkan dunia perpolitikan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya.
- Relawan Kecewa Berat Jika PDIP Duetkan Prabowo-Ganjar
- Tunda Mudik, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Rangkul Tokoh NU
- Survei ARCI Pilwali Surabaya 2024: Eri 46,2%, Armuji 11,7%, Bayu Airlangga 8,7%
Dalam pemberitaan sebuah surat kabar tersebut, memuat bahwa per 1 Juli 2020, rekomendasi DPP PDI Perjuangan sudah diberikan ke salah satu Bakal Cawali PDI Perjuangan, Whisnu Sakti Buana yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya.
Nampak dalam media itu foto Wawali Whisnu bersujud diruang kerjanya, karena sudah mendapat kabar bahwa dirinya telah memperoleh rekomendasi partai untuk bertarung di Pilkada Surabaya, bulan Desember 2020 mendatang.
Kabar soal turunnya rekomendasi PDI Perjuangan ke Whisnu Sakti Buana ini, juga belum diketahui oleh Ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
"Tanya Deni Wicaksono saja, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Bidang Pemenangan Pemilu," kata Adi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/7).
Sementara, Deni Wicaksono, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu), ketika di konfirmasi, juga mengaku belum mengetahui secara resmi soal rekomendasi DPP PDI Perjuangan itu.
"Belum. Iya.. tapi sampai hari ini kita (DPD) belum menerima informasi resmi terkait turunnya rekom utk Kota Surabaya," tegasnya
.
Ditanya soal mundurnya salah satu Bakal Calon Wakil Wali Kota, Armudji, Kader PDI Perjuangan Jawa Timur ini tak menampik informasi itu.
"Infonya seperti itu," pungkasnya singkat.
- PKS: Tak Perlu PeduliLindungi, Pembelian Minyak Goreng Cukup Gunakan KTP
- Walikota Bandung Yana Mulyana Masih Nginep di Rutan KPK hingga 40 Hari ke Depan
- Perseteruan Megawati-Jokowi yang Gandengkan Prabowo-Gibran Untungkan Pasangan Amin