Peluang Partai Demokrat dan PAN masuk koalisi di Kabinet Indonesia Maju, tampaknya masih fifty-fifty.
- Jokowi dan Megawati Bertemu, Hasto: Banyak yang Tidak Tahu, Kedekatan Batin Keduanya Sangat Mendalam
- Menang Debat Belum Ukuran Memenangkan Pilpres
- KPU Ungkap Tidak Punya Panitia Pemilihan Luar Negeri di Korea Utara dan Afghanistan
Kedua partai tersebut memang sama-sama berpeluang untuk diajak gabung ke kabinet jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle.
Namun, partai koalisi Jokowi-Maruf juga akan memberikan penilaian yang jadi masukan bagi Jokowi dalam perombakan kabinet nanti.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin dilansir Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (6/7).
"Masih fifty-fify. Tergantung dari tingkat penerimaan partai-partai koalisi Jokowi terhadap PAN dan Demokrat," kata Ujang Komarudin.
Menurut pengamat politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini, jika PAN dan Demokrat diajak gabung kabinet maka hal ini bisa mengubah peta politik ke depan.
Terlebih, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan menghadapi gelaran Pilpres 2024.
"Karena jika PAN masuk kabinet, lalu Demokrat juga mendorong AHY jadi menteri. Ini akan mengubah peta politik ke depan. Karena AHY bisa saja akan tancap gas tuk nyapres di 2024," tutupnya.
- Pemerintah Siapkan Infrastruktur Terpadu Untuk Borobudur Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas
- Dijuluki "The King of Angin Sorga", Ini Tiga Janji Luhut yang Menyakiti Hati Rakyat
- KPU Diminta Waspadai Ijazah Palsu saat Lakukan Verifikasi Administrasi Bacaleg