Reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo di periode kedua diharapkan bukan sekedar pencitraan, melainkan dapat membantu kinerja pemerintahan.
- Ketua Komisi VI DPR RI Dorong Bank Syariah Masuk 10 Besar Global
- Fraksi Gerindra DPRD Jatim Konsisten Kawal Masalah Pangan Dan Perjuangkan Nasib Petani
- Khofifah Effect, Survei Terbaru LSI Prabowo-Gibran Naik Drastis Menang 57,1% di Jatim
"Dalam merekrut pembantunya, kalau palang pintu reshuffle dibuka, sudah saatnya pemerintahan Jokowi periode kedua ini lebih fokus pada kinerja ketimbang citra," ujar pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/7).
Harapan Pangi tersebut adalah karena melihat kecenderungan pemerintahan Jokowi yang seolah ingin terlihat meninggalkan legacy, atau warisan yang dapat dikenang dan menjadi sejarah dikemudian hari, yang akhirnya mengutamakan citra ketimbang kinerja.
Oleh karena itu, dia meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak sembarang mencomot calon menteri untuk menduduki pos-pos strategis, khususnya yang bersentuhan langsung dampaknya kepada masyarakat.
"Jauh lebih penting Jokowi memilih tidak hanya soal sebatas memenuhi representasi partai, ormas, profesional, tim sukses dan relawan, namun benar-benar mewujudkan kabinet ahli, menteri ahli di bidangnya," ungkap Direktur Eksekutif Voxpol Centre ini.
"Kalau tidak, tunggu saja kehancuran," tutupnya.
- Ini yang Membuat Airlangga Hartarto Unggul dari Prabowo
- Penasaran Apa yang Dilakukan Jenderal Andika Terkait Konflik Papua
- Rijanto-Marhaenis Dapat Nomer Urut Satu