Dispertahobun Bangkalan Siapkan Pengamanan Produksi Petani

Pendemi Covid -19 yang dapat melumpuhkan diseluruh sektor ekonomi bangsa. Namun di sektor pertanian malah mampu meningkat  di tengah pandemic. Di Kabupaten Bangkalan sektor pertanian yang margetkan tanam seluas 42 Hektar, mempu memperluas lahan tanam menjado 50 hektar.


Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahobun) Puguh Santosa menjelaskan, Petani di Bangkalan memang tidak terdampak secara langsung oleh Pandemi Covid-19.

"Buktinya petani kita masih terus bercocok tanam, cadangan padi kita surplus jagung kita juga surplus," terangnya saat ditemui Selasa (7/7).

Meski tidak terdampak langsung, Dispertahobun tetap akan memberikan Stimulasi pemulihan dampak ekonomi berupa Pengamanan produksi kepada para petani di Bangkalan.

"berbentuk bantuan Pestisida  Herbisida dan Fungisida Ke 281 Desa, setiap Desa 2 liter an, itu sebagai Cadangan kabupaten. Jangan sampai Krisis Pangan," terangnya.

Menurut Puguh, hal itu dilakukan karena instruksi Pemerintah pusat menekankan tentang pentingnya antisipasi dan mitigasi krisis pangan sebagaimana secara global.

"Interuksi pemerintah pusat Jangan sampai krisis pangan, tetapi kita yakin di Bangkalan tidak akan mengalami itu, karena data kita 5 tahun belakangan grafik hasil tanam kita bagus,'' tuturnya.

Sementara untuk Bantuan bantuan pestisida tersebut, nantinya akan diajukan melalui Anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang melekat pada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

Seperti diketahui sebelumnya, BTT di peruntukan untuk tiga sektor yakni, penanganan Kesehatan, Dampak Ekonomi dan penyediaan Jaring Pengaman Sosial, jumlahnya sebesar 88 Milyar. Untuk Pemanfaatnya, OPD yang membidangi ekonomi ialah Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas perdagangan.