Stadion Gelora Joko Samudro Resmi Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Gelora Joko Samudro (Gejos) yang rencananya akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19, tampaknya hampir siap dipergunakan dalam beberapa hari kedepan. Sebab, sarana prasana penunjangnya telah disiapkan sesuai kebutuhan. 


Sejumlah tempat di gedung Gejos yang selama ini, tidak berfungsi tampat disekat-sekat sebagai ruang isolasi sesuai dengan tingkatan pasien. Seperti, zona merah, zona kuning dan zona hijau, disesuaikan dengan potensi tingkat kerawanan. Bahkan, jalur pasien dan tenaga kesehatan juga terpisah.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat meninjau kesiapan Gejos sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, Selasa (7/7). Melihat langsung untuk mastikan tempat penanganan Covid-19, akibat penuhnya rumah sakit diwilayah Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Semua sarana prasarana tak luput dari pantauan Bupati saat melakukan peninjauan, mulai ruang pasien maupun perawat, kelayakan tempat tidur, instalasi cctv hingga ruang terbuka sebagai tempat berolahraga para pasien covid-19.

“Saya ingin melihat langsung kesiapan Gejos, yang akan dipersiapkan sebagai tempat isolasi. Saya ingin melihat secara langsung kelayakan ruangannya, kelayakan tempat tidurnya, kesiapan logistiknya termasuk para dokter dan tenaga kesehatannya juga,” katanya.

Seperti diketahui bahwa Gelora Joko Samudro (GJS) akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien covid-19 mengingat jumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta di Gresik sudah hampir overload.

”Ini upaya yang kami lakukan mengingat kondisi di 15 (lima belas) rumah sakit di Kabupaten Gresik termasuk di RSUD Ibnu Sina sudah hampir overload. Satu hal yang kami inginkan, yakni kesembuhan bagi masyarakat kami. Tentu kami terus berupaya semaksimal mungkin agar dapat menekan sebaran virus Covid-19 ini,” ujarnya.

Sejauh ini lanjut Sambari, sudah disediakan 140 tempat tidur yang sudah siap dipergunakan dan secara keseluruhan layak pakai. Termasuk bed cover dan keperluan sehari-hari juga dalam kondisi baru.

"Sebelum dipergunakan, saya minta pastikan semua peralatan dan sarana prasarana agar disterilkan dengan disinfektan. Sehingga, nantinya tidak menimbulkan problem baru,” imbaunya.

"Kepada dinas terkait, saya minta agar dapat bekerjasama dengan baik, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan yang diperlukan selama masa isolasi karantina. Apalagi selama karantina berlangsung, Pemerintah Kabupaten Gresik juga dibantu dan bersinergi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan juga PPNI (Persatuan Persatuan Perawat Indonesia)," ungkapnya.

“Berkoordinasi secara intens, harus lakukan oleh dinas terkait dengan baik sesuai dengan kewenangan masing-masing. Seperti, kebutuhan logistik, obat-obatan, makanan dan keperluan lainnya yang dibutuhkan harus selalu siap. Sehingga, upaya pemutusan mata rantai pandemi ini bisa segera berakhir," pungkasnya.