Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menargetkan Kota Mojokerto masuk dalam zona hijau dalam dua minggu.
- Penanganan Covid-19 di Pesantren Banyuwangi, Kemenkes hingga Dinkes Bekerja Total
- Bantu Usaha Petani, Banyuwangi Digelontor Ratusan Alat dan Mesin Pertanian
- Buka Kompetisi Inovasi, Pelindo III Jaring 192 Ide Perbaikan
Hal ini disampaikannya secara langsung kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, saat meninjau lokasi observasi di Rusunawa Cinde, Jumat (17/7) kemarin.
Kota Mojokerto saat ini, kata wali kota yang akrab disapa Ning Ita, telah masuk peringkat keenam di Jawa Timur yang dinyatakan sebagai daerah zona merah.
Saat ini zona merah di Jawa Timur tinggal menyisakan enam daerah. Yakni, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto.
"Segala upaya telah kami lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus, mulai dari rapid test massal dan door to door, penyemprotan disinfektan secara berkala, menyediakan tempat cuci tangan diarea publik, hingga memberikan ramuan herbal probiotik. Maka itu, kami menargetkan dua Minggu Kota Mojokerto bisa masuk zona hijau," tegas Ning Ita.
Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini yakin, dapat menurunkan angka pasien terkonfirmasi serta mampu meningkatkan angka kesembuhan pasien positif. Karena selama ini pasien terkonfirmasi positif di Kota Mojokerto banyak didominasi dari kasus konfirmasi tanpa gejala. Dimana dari hasil rapid test yang menunjukkan reaktif, para pasien tersebut harus menjalani swab test sebanyak dua kali atau lebih.
"Setelah adanya perubahan aturan dari Kementerian Kesehatan, kami yakin angka kesembuhan pasien terkonfirmasi akan meningkat dengan pesat. Karena selama ini, kasus konfirmasi tanpa gejala itu merupakan orang yang sehat secara klinis," tegasnya.
Namun harus menjalani swab test sampai dua kali berturut-turut dengan hasil negatif, lanjutnya, baru dinyatakan bersih dari Covid-19.
"Padahal menunggu hasil dengan jarak pengulangan tes selanjutnya itu butuh waktu," jelasnya.
Pada kunjungan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, juga menyempatkan menyapa pasien di Rusunawa Cinde melalui video call untuk memberikan motivasi agar tidak menyerah dalam melawan Covid-19.
Tidak hanya itu, ia juga memberikan semangat kepada petugas medis yang menjadi garda depan dalam menghadapi virus korona.
"Tetap jaga kesehatan, mari kita lawan Covid bersama-sama," pesannya.
Sementara itu, dari data terbaru kasus Covid-19 di Kota Mojokerto tanggal 17 Juli 2020, untuk Orang Dalam Resiko (ODR) menjadi 6.093 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 802 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 165 orang. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19 orang.
Untuk jumlah PDP yang meninggal hingga saat ini berjumlah 10 orang. Sedangkan kasus pasien terkonfirmasi, bertambah menjadi 160 orang, 74 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 6 orang meninggal dan 22 masih dirawat.[adv]
- Satu-Satunya di Indonesia, Surabaya Menuju Kota Layak Anak Dunia
- RKPD 2023 Dibahas, Wali Kota Malang Mantapkan Industri Kreatif Melalui Digital
- Tasyakuran HUT ke-75 TNI, Bupati Anas Ajak TNI Terus Bersinergi
