Viral Rekom PPP Diduga Salahi Mekanisme, Ra Mamak Beberkan Alurnya

Ketua DPC PPP Sumenep K.H Mohammad Shalahuddin A. Warist Ilyas menguraikan alur turunnya rekomendasi dukungan untuk pasangan Bacapup-bacawabup di Pilkada Sumenep. Ini menyusul viralnya surat rekomendasi yang tidak lazim terjadi di partainya.


Menurut Kiai muda yang akrab disapa Ra Mamak ini, berdasarkan Rakorwil PPP pada 11 Juni lalu disepakati proses pengusulusan nama calon berlangsung hingga 11 Juli. Proses selanjutnya, 14 Juli dilakukan verivfikasi oleh DPW PPP Jatim hingga 25 Juli sebelum dilanjutkan ke DPP.

"Pengusulun nama calon itu, artinya hasil rapimcab ditingkat DPC untuk dilengkapi sampai tanggal 11 Juli. Setelah tanggal 11 juli alan ada verifikasi bacalon oleh DPW dari tanggal 14 samapi dengan 25 Juli, baru setelah itu DPW mengirim surat tangga 27 Juli ke DPP," urainya, Sabtu, (18/7).

Oleh karena itu, Ra Mamak mengaku heran atas viralnya surat rekomendasi tidak lazik itu. Sebab, dalam surat tersebut tertulis DPW PPP Jatim mengusulkan calok pada tanggal 2 Juli, itu artinya jauh sebelum rakorwil dilaksanakan.

"Kalau merujuk rekom yang viral itu tertulis tanggal 2 Juli surat dari DPW, jadi kami tidak mengenal mikanisme itu," tegasnya.

Sementara berdasarkan pengamatan, pada surat tersebut memang terjadi sejumlah kesalahan ketik. Misalnya, penulisan periode yang seharusnya 2020-2025 tertulis 2020-2024. Bahkan, sejumlah pihak menilai jika surat rekomendasi tersebut tidak lazim, sebab surat tersebut tidak ditandatangi oleh ketua umum PPP.

Seperti diketahui, rekomendasi PPP untuk Pilkada Sumenep cukup alot karena terjadi tarik ulur. Sebab, PPP Sumenep sedari awal memiliki kader yang disiapkan untuk maju sebagai calon Bupati, diantaranaya Ra Mamak dan Kiai Fikri Warist.

Kiai Fikri juga kader PPP. Bedanya, Kiai Fikri mengikuti penjaringan sebagai Bacawabup, sementara Kiai Mamak mantap mengembalikan formulir sebagai Cabup.

Namun, secara mengejutkan, Bacapub Fattah Jasin mendapatkan rekomendasi dukungan dari PKB dan partai Demokrat satu paket dengan bakal calon wakil Bupati, yakni, Kiai Fikri Warist. Padahal, berdasarkan aspirasi kader, PPP Sumenep menginginkan kadernya untuk Cabup, bukan Cawabup.