WHO: Jangan Harap Vaksin Covid-19 Bisa Diproduksi Pada Tahun Ini

Penggunaan vaksin Covid-19 tidak bisa dilakukan pada tahun ini. Karena itu, pemerintah dan negara-negara di seluruh dunia diminta waspada terhadap kebijakan pembatasan sosial yang telah dijalankan.


Kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan pada Rabu (22/7) mengatakan, beberapa vaksin Covid-19 sudah masuk dalam uji coba tahap 3, di mana sejauh ini tidak ada masalah keamanan atau respons kekebalan yang gagal. Meski begitu, menurut Ryan, vaksin baru bisa digunakan setidaknya sampai awal tahun 2021.

"Secara realistis, itu akan menjadi bagian pertama tahun depan sebelum kita mulai melihat orang-orang mendapatkan vaksinasi," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Sementara vaksin masih belum bisa digunakan, Ryan mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam mencabut langkah-langkah pembatasan sosial, terutama sekolah. Ia memperingatkan, sekolah baru bisa dibuka sampai transmisi Covid-19 di komunitas terkendali.

"Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk membawa anak-anak kita kembali ke sekolah, dan yang paling efektif yang bisa kita lakukan adalah menghentikan penyakit di komunitas," ujarnya.

"Karena jika Anda berhasil mengendalikan penyakit di masyarakat, Anda bisa membuka sekolah," sambungnya. Sementara dalam hal pendistribusian vaksin, Ryan mengatakan, pihaknya akan terus memastikan distribusi yang adil. WHO juga akan bekerja untuk memperluas akses ke vaksin potensial guna meningkatkan kapasitas produksi.   BACA JUGA Wajib Masker, Mengapa Inggris Butuh Waktu Lama Membuat Keputusan Sederhana Ini? Raja Felipe VI Beri Penghormatan Kepada 28 Ribu Lebih Korban Meninggal Karena Covid-19 Dalam Sebuah Upacara “Dan kita harus adil tentang ini, karena ini adalah barang global. Vaksin untuk pandemik ini bukan untuk orang kaya, mereka bukan untuk orang miskin, mereka untuk semua orang,” tekannya. Meski begitu, saat ini banyak negara yang berlomba-lomba mengamankan vaksin. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan dilaporkan akan membayar 1,95 miliar dolar AS untuk membeli 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer Inc dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech jika terbukti aman dan efektif.