Aliansi Sor Terop Berunjuk Rasa, Desak Pemerintah Kediri Buka Ijin Dangdutan

Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Sor Terop turun ke jalan berunjuk rasa di depan kantor DPRD dan kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Kamis (30/7).


Mereka ini berlatar belakang dari berbagai profesi yang bersinggungan secara langsung dengan acara hajatan serta hiburan. Di antaranya pelaku ushaa penyewaan tenda pernikahan, penyewaaan sound sistem, pelaku kesenian hingga artis penyanyi atau biduan. 

Massa datang dengan mengendarai mobil truck terbuka, membawa kelengkapan sound system.

Sound system yang mereka bawa cukup banyak hingga hentakan suara musik yang terdengar begitu keras.

Sesampainya di tempat yang dituju, massa turun dari bak truk terbuka dan merengsek maju ke depan membaur menjadi satu, lalu menggelar orasi sambil membentangkan poster bertuliskan tuntuntan.

Poster poster yang mereka bawa bertuliskan "Kami hanya minta ijin bekerja kembali dangdutan malih", "Kediri ijinkan kami berkarya kembali" dan lain sebagainya.

Pantauan Kantor Berita RMOLJatim, sebelum orasi dimulai, salah satu perwakilan mengingatkan kepada massa untuk memakai masker dan agar selalu jaga jarak.

Dalam orasinya, perwakilan pengunjuk rasa menuntut pemerintah daerah segera memberikan ijin kepada para pelaku usaha mau pun seniman terutama berkaitan langsung dengan acara hajatan, agar mereka bisa bekarya kembali untuk menyambung hidup.

Para pelaku usaha dan seniman ini mengaku semenjak 5 bulan terakhir ini, di masa pandemi sepi job. Tidak ada lagi warga yang mau menyewa peralatan sound Syistem, tenda dan electone.

"Tolong sekali lagi, kami dari pelaku seni Kediri raya, di sini hanya meminta ijin agar sor terop serta acara sebagainya diperbolehkan seperti halnya kota kota lain," teriak salah satu kordinator aksi.

Teriakan ini mendapat sambutan antusias dari ratusan temanya yang lain.

Selain berorasi, kordinator aksi juga mengajak dua wanita berparas cantik naik ke atas mobil untuk berjoget dan bernyanyi.

Meski terik matahari terasa begitu panas, mereka terus bergoyang sambil menunggu hasil dengar pendapat ke 15 perwakilan yang diijinkan masuk ke dalam untuk berdialog. 

Nur Kabib selaku kordinator aksi menjelaskan jika tujuan berunjuk rasa untuk menuntut hak agar diberikan ijin acara hajatan di sor terop, walau pun nantinya jika memang diharuskan menggunakan protokol kseehatan.