Banyak anggapan muncul bahwa penangkapan buronan kelas kakap, Djoko Tjandra merupakan bagian dari upaya Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk promosi jabatan menjadi kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
- Pendaftar Calon Anggota PPK dan PPS Capai 304.632 Orang, Jumlah Perempuan 35 Persen
- KPK Bekali Peserta Festival Integritas Kampus
- Yenny Wahid Mundur dari Kursi Komisaris Garuda
Menanggapi hal itu, aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moto menyarankan agar Menko Polhukam Mahfud MD untuk berperan lebih menonjol.
“Agar kasus Djoktjan tak dilihat semata promosi Komjen Sigit jadi kapolri. Maka Menko Polhukam Prof Mahfud MD harus jadi navigator kejar puluhan buronan perampok uang negara,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (2/8).
Menurutnya masih banyak buron kakap yang harus ditangkap pemerintah. Khususnya dalam kasus megaskandal dugaan korupsi yang besar.
“Segera tangkap dan ekstradisi Sjamsul Nursalim, Honggo Wendratmo, dan lain-lain,” tutupnya.
Sekedar diketahui, terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra ditangkap di Malaysia pada Kamis malam (30/7).
- Erick Thohir Disoraki Presiden Oleh Satri Saat Kunjungi Pesantren Darul Ulum, Ini Kata Gus Han
- Diduga Ada Pihak Mau Menjerumuskan Presiden, Rakyat Siap Menghadang
- Alfian Kembali Raih Kemenangan! Terpilih Jadi Caleg Terbanyak di Dapil Neraka Jember