Sebanyak 17 ribu orang di Berlin turun ke jalan protes atas pemberlakuan pembatasan sosial di Jerman akibat virus corona.
- Dalam Sehari, Covid-19 Di Singapura Bertambah 3.577 Kasus
- PBB Sebut Taliban Tidak Mampu Tangani ISIS-K
- Kecelakaan Maut Avanza Vs Mistubishi di Tuban: 2 Orang Meninggal, 4 Luka
Laporan polisi menyebutkan, sekitar 17 ribu orang yang ikut dalam aksi protes pada Sabtu (1/8), termasuk libertarian, loyalis konstitusional, dan aktivis anti-vaksinasi.
Ada juga kehadiran sayap kanan kecil dengan beberapa demonstran membawa bendera hitam, putih dan merah kekaisaran Jerman.
Di dekat Brandenburg Gate, mereka menari dan menyanyikan lirik "Kami adalah orang-orang bebas" dengan irama lagu "We Will Rock You" dari band rock Queen.
Terlihat beberapa orang lainnya membawa spanduk bertuliskan "Kami membuat suara karena Anda mencuri kebebasan kami!" dan "Jangan berpikir! Jangan menggunakan masker!". "Tuntutan kami adalah kembali ke demokrasi. Masker yang memperbudak kita harus dihilangkan," kata seorang pemrotes yang menolak menyebutkan namanya melansir Reuters.
Protes sendiri menyusul seruan seorang pengusaha Michael Ballweg yang mengorganisir aksi serupa di Stuttgart. Ballweg saat ini tengah berusaha menjadi walikota kota barat daya Jerman tersebut.
Wakil pemimpin partai sosial demokrat yang berkoalisi dengan Kanselir Angela Merkel, Saskia Esken, menyebut para demonstran sebagai "Covidiot" lantaran beraksi tanpa mengenakan masker dan tidak mematuhi aturan jarak sosial.
"Mereka tidak hanya membahayakan kesehatan kita, mereka juga membahayakan kesuksesan kita melawan pandemik," cuit Esken.
Sejauh ini, Jerman sudah melaporkan lebih dari 200 ribu orang yang terinfeksi Covid-19 dengan sebanyak seribu diantaranya sudah meninggal.
- Ledakan Kilang Tertangani, Pertamina Dumai Siap Bertanggung Jawab
- Ratusan Petani Dari Sumut Geruduk Istana Negara, Ancam Bertenda Hingga Tuntutan Dipenuhi
- Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Ditembak