Hanya Sektor Pertanian Yang Tumbuh Positif

Foto/Net
Foto/Net

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya lima sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebanyak 65 persen produk domestik bruto (PDB). Yakni sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan perdagangan.


Namun dari lima sektor tersebut, hanya satu sektor yang terbilang tumbuh positif. 

"Yang tumbuh positif yaitu pertanian. Sementara empat sektor lainnya mengalami kontraksi," ujar Kepala BPS, Suhariyanto yang disampaikan secara virtual seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/8). 

Kontribusi sektor pertanian pada PDB dalam catatan BPS memiliki peningkatan pada kuartal kedua, sebanyak 15,46 persen, sedangkan di tahun 2019 di kuartal yang sama hanya mencapai 13,57 persen. 

Sedangkan pada sektor transportasi dan pergudangan di kuartal kedua tahun 2019 sebesar 5,57 persen, tahun ini di kuartal kedua mengalami kontraksi menjadi 3,57persen. 

Suhariyanto menjelaskan, penyebab positifnya pertumbuhan sektor pertanian karena beberapa faktor, antara lain tanaman pangan tumbuh tinggi 9,23 persen karena adanya pergeseran panen raya. 

Tahun lalu, panen raya terjadi bulan Maret, sedangkan tahun ini jatuh di bulan April. 

"Dan selama bulan Mei juga masih terjadi panen raya sehingga tanaman pangan tumbuh bagus," imbuhnya. 

Selain itu, tanaman holtikultura juga masih tumbuh tipis di angka 0,86 persen. Hal itu disebabkan karena meningkatnya produk buah-buahan, sayuran, dan juga tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah. Tanaman perkebunan juga masih tumbuh di angka 0,17 persen. 

"Meski harga turun, tapi permintaan luar negeri komoditas kelapa sawit masih cukup tinggi," katanya. 

Untuk sektor peternakan mengalami kontraksi 1,83 persen, salah satunya dikarenakan banyaknya sejumlah rumah makan atau restoran yang tutup. 

Kontraksi sektor perikanan terjadi 0,63 persen karena adanya penurunan dari produksi ikan budidaya sebanyak 15 persen. Namun, jika dilihat dari sub sektor penangkapan ikan, masih tumbuh sebesar 1,2 persen. 

"Jadi secara kesuluruahn pertumbuhan yang positif dari pertanian ini bagus dan mengurangi laju kontraksi yang terjadi selama triwulan ke-2 2020," tutupnya.