Miliki Dana Besar, Kemenkes Diminta Segera Cairkan Insentif Petugas Medis!

anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net
anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net

Pemerintah didesak segera melakukan pencairan dana untuk para dokter residen yang saat ini menjadi relawan tim medis penanganan pasien Covid-19.


Desakan disampaikan langsung anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengingat ratusan dokter residen di RSUP Kandou Manado, Sulawesi Utara yang belum diberikan insentif oleh pemerintah. Mereka terpaksa berhenti dari kegiatan menangani pasien Covid-19 karena kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT).

“Saya mengimbau kepada pemerintah, untuk segera mencairkan anggaran yang sudah tersedia,” ujarnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).

Menurutnya, pencairan insentif itu bukan hal yang sulit. Sebab, Kementerian Kesehatan memiliki anggaran Rp 5,7 triliun yang sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.

"Angka ini kan angka besar. Di dalamnya ada insentif untuk dokter dan petugas medis yang bertugas, termasuk juga di antaranya honor bagi mereka yang diangkat jadi relawan-relawan,” tegasnya.

Seharusnya, sambung politisi PAN itu, para pembantu Jokowi segera melakukan pencairan kepada para relawan tim medis dalam penanganan Covid-19. Pasalnya, presiden telah sering melontarkan kemarahannya lantaran penyerapan anggaran yang tipis.

“Mengapa ini penting, karena presiden juga untuk yang kedua kalinya menyampaikan marahnya, karena tingkat penyerapan yang rendah sampai kemarin presiden mengatakan baru 20 persen yang diserap,” katanya.

“Berarti kan ada 80 persen yang belum terserap, itu harus dihabiskan sampai akhir tahun ini, kurang lebih empat setengah bulan lagi,” imbuhnya.

Legislator asal Sumatera Utara ini mengatakan dokter residen perlu mendapatkan perhatian pemerintah, lantaran sebagai relawan penanganan Covid-19 dan menjadi garda terdepan untuk memutus mata rantai virus dari Wuhan, China tersebut.

“Menurut saya, sangat penting karena para ralawan ini dianggap sederhana. Tapi, pekerjaan mereka di garis depan, di mana mereka menangani dan kontak langsung dengan mereka yang sudah positif Covid-19. Jangan ditunda-tunda karena akan berdampak tidak baik,” tekannya.