Nadiem Makarim Buka Sekolah Yang Berada Di Zona Kuning Covid-19

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mengizinkan proses belajar mengajar tatap muka bagi sekolah yang ada di wilayah penularan virus corona baru (Covid-19) skala rendah atau zona kuning mulai dibuka oleh


Nadiem Makarim menyatakan, keputusan tersebut bertujuan untuk mencegah turunnya kualitas belajar siswa di Indonesia di tengah situasi kesehatan. 


"Kami mengimplementasikan perluasan pembelajaran tatap muka untuk zona kuning," ujar Nadiem dalam jumpa pers virtual, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik  RMOL Jumat (7/8). 


Keputusan tersebut, lanjut mantan CEO GoJek ini, merupakan penyesuaian keputusan bersama empat menteri tentang panduan pembelajaran di masa pandemik Covid-19. Dalam hal ini Kemendikbud mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran, berbagai masukan dari para ahli dan organisasi serta mempertimbangkan evaluasi implementasi SKB Empat Menteri. 


“Prioritas utama pemerintah adalah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19,” jelas Nadiem. 


Lebih lanjut, Nadiem menegaskan untuk daerah-daerah yang berada di zona oranye dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR). Berdasarkan data per 3 Agustus 2020 dari http://covid19.go.id terdapat sekitar 57 persen peserta didik masih berada di zona merah dan oranye. Sementara itu, sekitar 43 persen peserta didik berada di zona kuning dan hijau.