Ini Alasan Crown Group Perkenalkan Proyek Hunian Barunya di Indonesia

Foto/Net
Foto/Net

Crown Group memilih Indonesia untuk memperkenalkan proyek hunian terbarunya dibanding Sydney dan Melbourne. Sebab pasar Indonesia dinilai sangan potensial.


“Saya kira wajar apabila kami memperkenalkan proyek Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney. Bahkan saya punya keyakinan jika penjualan proyek hunian pada tahun 2020 ini, Indonesia akan melebihi Sydney,” kata Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo, dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/8).

Sementara dalam 12 bulan terakhir, pertumbuhan di kota terbesar kedua di Australia tersebut mencapai 2,65% dan penduduk Melbourne diperkirakan akan mencapai 5 juta jiwa pada tahun 2030.

“Yang perlu diketahui adalah pertumbuhan penduduk di kota Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras baik dari internasional maupun domestic. Tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index,” tutur Tyas.

Sementara itu, Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief,  menambahkan, bahwa daya tarik lain yang dimiliki oleh ibukota negara bagian Victoria ini karena telah dikenal sebagai kota pendidikan di Australia. Kota dimana institusi pendidikan terbaik di negara Kanguru berada.

“Melbourne University, RMIT , Monash, Swinburne, Deakin adalah beberapa institusi pendidikan terbaik di Australia. Dan satu hal yang juga menarik dari Melbourne adalah, living cost yang lebih rendah dibandingkan Sydney. Dan semua ini mengakibatkan booming industri properti di kota itu namun dengan harga per meter persegi yang lebih rendah dibandingkan Sydney sebagai kota terbesar di Australia,” terangnya.

Oleh sebab itu, sambungnya, kenapa Melbourne lebih popular bagi masyarakat Indonesia terutama mereka yang merupakan first time buyers/investors.

Menurut Principal & Partner SGS Economic Planning, Terry Rawnsley, pada tahun 2018 – 2019 kontribusi Melbourne terhadap pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 39,8%, yang merupakan kontribusi terbesar dari seluruh wilayah Australia. Sementara GDP Melbourne pada periode yang sama mencapai Rp 3,690 triliun.

“Meskipun terjadi penutupan sektor manufaktur, kami mencermati bahwa pertumbuhan GDP Melbourne selama empat tahun terakhir adalah yang terkuat dalam kurun waktu 15 sampai 20 tahun” ungkap Rawnsley

Ini semua, masih kata dia, karena terjadi perubahan ekonomi yang substansial dari industri manufaktur ke jasa keuangan, professional, konstruksi dan layanan kesehatan yang saat ini menjadi kontribusi terbesar perekonomian Melbourne. “Dengan kondisi ini Melbourne jelas menempel ketat Sydney sebagai lokomotif ekonomi Australia,” ucapnya.

Proyek perdana Crown Group di Melbourne ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita ini yang menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne.

Hunian vertikal yang berdiri di 175 Sturt Street, Southbank ini terdiri dari dua menara ini akan menampilkan 144 unit apartemen yang terdiri dari studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur. Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.