Tampung Kreatifitas Pemuda, Wawali Surabaya Lahirkan Gagasan Festival Aspirasi

Whisnu Sakti
Whisnu Sakti

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengungkapkan gagasan kedepan untuk mewadahi aktualisasi anak muda Surabaya.


Salah satu program yang akan dibahas kedepan yakni, Festival Aspirasi. Gagasan tersebut Layaknya Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) yang dikhususkan untuk kaum milenial.

Bentuk Festival Aspirasi ini menampung seluruh gagasan dan program lapisan anak muda di perkampungan, yang terwakili dari berbagai organisasi Kemahasiswaan, maupun Ormas dan Komunitas, maupun penggerak Industri Kreatif.

Selama ini menurutnya gagasan-gagasan anak Muda Surabaya begitu kreatif dan inovatif. Namun, upaya untuk merangkul dan memfasilitasi menjadi program Pembangunan Surabaya kedepan masih minim.

"Ini perlu diapresiasi. Mereka (Kaum Milenial) bisa mengajukan program apa. Mereka perlu dapat panggung untuk beraktualisasi," kata Whisnu Sakti Buana yang akrab disapa WS dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/8).

Anak-anak muda Surabaya dikatakan Suami Dini Syafariah Endah ini masih punya ideologi dan idealisme yang masif dan kuat. 

"Karena mereka juga belum berkeluarga. Jadi bisa lebih bisa berkreasi," katanya.

WS menjelaskan dari seluruh program yang diajukan dalam Festival Aspirasi akan dipilih yang terbaik untuk masuk kedalam program Pemkot Surabaya.

Program ini juga akan dibiayai dari APBD Kota dalam perwujudannya. Ketika program tersebut tidak terlaksana dengan baik, tentunya ada evaluasi dari konsep yang dipaparkan.

"Konsep dari anak-anak muda bisa membangun Surabaya. Mereka juga bagian dari warga kota. Semuanya tanpa terkecuali bisa ikut dalam Festival Aspirasi," terang alumnus ITS Surabaya.

Dibangunnya konsep Festival Aspirasi ini menjadi sasaran dalam pengembangan Sumberdaya Manusia, untuk anak muda.

Termasuk bisnis Startup anak muda juga akan mendapat perhatian Pemkot Surabaya untuk pendampingan mendapat investor.

"Karena Startup ini sudah terpilih dari lanjutan Festival Aspirasi. Pemkot yang menjamin. Jadi semua bisa tenang, ini yang saya tawarkan," ungkap WS.

Selain itu, terjadinya aksi tawuran pemuda, maupun aksi kriminalitas lantaran kurangnya perhatian Pemkot Surabaya. Ruang-ruang diskusi maupun perwujudan kreatifitas tidak mendapat tempat selama ini.

"Ini yang mau Saya rubah. Ketika mereka bisa menyampaikan gagasan mereka. Program yang bisa menjadi keberlanjutan anak-anak ini supaya bisa berdikari. Baik secara organisasi maupun personal," pungkasnya.