Erick Thohir Dinilai Lebih Suka Utak Atik Jabatan Dibanding Skenario Pembangunan

Menteri BUMN, Erick Thohir/Net
Menteri BUMN, Erick Thohir/Net

Dalam diskusi bertajuk "Memaknai Pidato Presiden", Head of Research Data Indonesia, Herry Gunawan menyampaikan kritikan terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.


Menurut Herry Gunawan, tindak-tanduk Erick Thohir selama memimpin BUMN belakangan ini hanya mengutak-atik jabatan komisaris dan Dirut perusahaan plat merah. 

"Saya awalnya berharap banyak kepada Pak Erick Thohir yang punya pengalaman di swasta, effort-nya pasti berbeda segala macam. Tapi dalam satu tahun ini Pak Erick lebih banyak sibuk-sibuk main catur. Utak-atik manajemen BUMN, mengganti direksi komisaris sampai hari ini," ujar Herry seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.ID, Sabtu (15/8).

Persoalannya, lanjut pengamat BUMN ini, Erick Thohir mengutak-atik komposisi struktural perusahaan plat merah tanpa membentuk konsep pembangunannya. Lebih lanjut dikatakan Herry, mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan ini tidak memiliki arah pembangunan untuk menyumbang pertumbuhan ekonomi negara. 

"Mengganti-ganti suasana pemain itu menjadi penting kalau di sepak bola kita mau main pakai skenario apa? 4-4-2 atau pakai formula mana dulu baru kita tentukan siapa yang jadi wing, siapa yang jadi libero segala macam, siapa yang jadi striker," ungkapnya mencontohkan.

Ini persoalannya BUMN mau diapain konsep besarnya? Itu kan sampai satu tahun ini enggak kelihatan. Tapi kemudian orang-orangnya sudah diganti. Nah pertanyaannya, ketika skenario itu keluar apakah orang-orang yang sudah ditunjuk duluan ini cocok dengan skenario yang diciptakan kementrian BUMN," demikian Herry Gunawan menambahkan.