Musda Golkar Ngawi Dipercepat, Mau Memenangkan Calon Tertentu?

Musda Golkar Ngawi/Ist
Musda Golkar Ngawi/Ist

Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Ngawi ke-X yang digelar di Aula Notosuman pada Sabtu, (22/8), ada kesan dipercepat dari jadwal sebelumnya.


Padahal sesuai informasi beberapa waktu lalu dari Sarjono Sekretaris DPD Golkar Ngawi akan dilaksanakan pada 22 Agustus 2020. 

Usut pun jadi, informasi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim pelaksanaan Musda Golkar Ngawi tersebut dilaksanakan lebih awal dari jadwalnya tidak lepas dari kepentingan politik. 

Dari sumber yang enggan disebut jati dirinya menyebutkan, sejak awal perebutan pimpinan daerah partai berlambang pohon beringin itu ada 2 kandidat. 

"Setahu saya sebelum musyawarah daerah digelar hari ini memang sempat santer ada dua calon. Antara Imam Nasrullah sama Sarjono. Tahu-tahu dilaksanakan sepekan lebih awal dari yang sudah direncanakan dan kenyataannya dilakukan secara aklamasi dan mengerucut ke Sarjono. Namun pastinya saya tidak tahu," terang narasumber. 

Ia pun menduga, Musda Golkar Ngawi ke-X memang sarat kepentingan dari sisi politisnya. 

Dari 25 pemegang hak suara dalam musda sempat berhembus kalau toh Imam Nasrullah mendapat dukungan lebih daripada Sarjono. 

Nah, dengan perubahan jadwal Musda yang dipercepat bisa diasumsikan hanya untuk membulatkan suara pada figur tertentu.

Sementara itu M. Sarmuji, Ketua DPD Golkar Jawa Timur menegaskan, sistim demokrasi di tubuh Partai Golkar berjalan dengan baik. 

Diakuinya, Ngawi merupakan bagian dari 25 daerah yang menggelar Musda. Dan semuanya dilakukan secara aklamasi sebagai bentuk kemufakatan bersama. 

Bahkan, Sarmuji menegaskan sebelum Musda Golkar Ngawi digelar tidak ada intervensi baik ke Imam Nasrullah maupun Sarjono. Dan sebaliknya, kedua nama tersebut sama sekali tidak pernah melakukan lobi politik ke jajaran pengurus partai di atasnya.

"Baik Mas Imam maupun Om Jhon (sapaan akrab Sarjono-red) semua dekat dengan saya. Tidak ada lobi-lobi maupun intervensi," pungkasnya.