Pemerintah Terkesan Tutup Mata, Petani Tembakau Protes Bakar Hasil Panen 

Petani membakar tembakau miliknya sebagai bentuk protes/RMOLJatim
Petani membakar tembakau miliknya sebagai bentuk protes/RMOLJatim

Sejumlah petani di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, mencabut dan membakar tembakau yang sudah siap dijual. Aksi tersebut sebagai bentuk protes petani pada pemerintah karena gudang masih tutup.


Pantauan di lokasi, para petani menebang tanaman tembakau di sawahnya serta membakar tembakau yang sudah dirajang atau siap dijual.

"Ini dilakukan karena petani merasa kecewa dengan ulah pabrik (gudang tembakau) yang masih tutup," jelas Fadhol seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (31/8) siang.

Menurutnya, dampak tidak bukanya Gudang Tembakau tersebut, sehingga para petani merugi besar. Sebab, biaya untuk tanam tembakau pada kali ini menelan biaya besar hingga merogoh kocek.

"Biayanya besar sekali, apalagi gudang masih tutup. Mau kemana petani kalau seperti ini. Mau mengadu ke siapa lagi ini?" paparnya.

Dia juga mengaku selama ditutupnya gudang tembakau, pemerintah seakan tutup mata atas penderitaan yang dialami oleh petani tembakau.

"Saya berharap pemerintah harus bisa mengambil langkah cepat dan terbaik. Karena bukan hanya Paiton saja penghasil tembakau, namun kecamatan lainnya banyak di Kabupaten Probolinggo ini," tegasnya.

Tahiruddin petani tembakau lainnya juga mengungkapkan, kalau tanam tembakau membutuhkan proses dan modal yang besar. Akan tetapi setelah panen gudang tembakau masih tutup.

"Ini kenyataannya tidak seimbang kalau seperti ini. Antara modal dan penghasilan lebih berat modalnya," ungkap dia.

Oleh sebab itu, pihaknya mendesak pada pemerintah agar mengambil kebijakan untuk membuka gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo ini.

"Saya atas nama petani berharap, agar pemerintah segera mengambil kebijakan dan kepastian pada gudang tembakau," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakir menyatakan, dengan ditutupnya gudang tembakau tersebut, pihaknya akan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Probolinggo.

"Kita segera datangi kantor dewan sebagai wakil rakyat agar mampu membuka gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo," pungkasnya.