Sejumlah warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menggelar aksi unjukrasa di PT Karunia Alam Segar (KAS), Selasa (8/9).
- Hadiri Kontes dan Lelang Bandeng Kawak Gresik 2024, Pj. Gubernur Adhy Harap Jadi Agenda Tahunan Nasional
- Gempa Tuban! Iwan Zunaih Desak Pemprov Jatim Gerak Cepat Pulihkan Penanganan Pasca Bencana
- Kasus Narkoba di Satpol PP Gresik, Syaiful Mubarok Dituntut Hukuman 12 Tahun Penjara Denda Rp1,5 M
Mereka demo menuntut janji perusahaan yang bakal memberikan kesempatan kerja.
Menurut Korlap aksi Su’udi Wafa, aksi warga Desa Sukomulyo dipicu oleh pihak manajemen perusahaan yang mengingkari janji yang dibuat pada tahun 2004 silam.
"Ada 3 point dari 5 isi kesepakatan, yang dianggap warga telah diingkari oleh pihak managemen PT KAS. Pertama, perusahaan akan memberikan prioritas bagi warga Sukomulyo dalam hal tenaga kerja. Tanpa mempertimbangkan ijasah dan usia sesuai kebutuhan perusahaan," ungkap Wafa dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Kesepaktan kedua adalah siap menjadi mitra kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan terakhir informasi tenaga kerja bisa langsung masuk.
"Warga menilai kesepakatan itu sudah lama diingkari oleh pihak perusahaan, terhitung sejak 10 tahun hingga sekarang," ungkapnya.
Kesepakatan yang dibuat, lanjutnya, tanpa batasan waktu dan hanya beberapa tahun kesepakatan itu dijalankan.
"Sekarang kami ingin menuntut hak sebagai warga paling terdampak. Jangan hanya diberi polusi, tapi kita minta solusi,” ujarnya.
Ditambahkan Wafa, kalau sesuai kesepakatan, lamaran kerja untuk warga Sukomulyo langsung ke perusahaan tanpa melalui outsourcing. Tapi nyatanya diingkari.
"Kami disamakan dengan tenaga kerja dari dalam dan luar kota yang harus melalui outsourcing,” imbuhnya.
Wafa menjelaskan, selama ini perusahaan yang berada di wilayah desa, keberadaannya tidak berdampak bagi warga. Yang ada justru warga merasakan dampak polusinya.
"Kami dapat polusinya, tapi warga lain atau luar yang merasakan manfaatnya. Mulai dari tidak dipenuhinya hak CSR hingga tempat kos untuk pekerja PT Kas yang justru diarahkan ke desa lain," tukasnya.
Tidak hanya itu, pihak perusahaan outsourcing juga mengarahkan pekerja PT KAS untuk mencari tempat kos di luar Desa Sukomulyo.
"Akibatnya, kos-kosan di tempat kami sepi," tandasnya.
- Hadiri Kontes dan Lelang Bandeng Kawak Gresik 2024, Pj. Gubernur Adhy Harap Jadi Agenda Tahunan Nasional
- Gempa Tuban! Iwan Zunaih Desak Pemprov Jatim Gerak Cepat Pulihkan Penanganan Pasca Bencana
- Kasus Narkoba di Satpol PP Gresik, Syaiful Mubarok Dituntut Hukuman 12 Tahun Penjara Denda Rp1,5 M
