Soal Pembangunan Underpass, Ini Pesan Bupati Gresik 

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sidak proyek pembangunan underpass/Ist
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sidak proyek pembangunan underpass/Ist

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto tinjau proyek pembangunan underpass yang membelah Bukit Randuagung atau memangkas Jalan Raya Dr Wahidin Sudirohusodo Gresik, Rabu (16/9).


Tak hanya melihat langsung proses pengeboran bukit, Bupati juga banyak bertanya tentang hal-hal teknis. Mulai dari lebar trotoar, lebar jalan, bahkan ketebalan dinding yang bakal dibuat juga ditanyakan dan banyak mendapat kritikan hingga harus revisi.

Bahkan, bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan proyek tersebut. Seperti, batu, ukuran besi serta kondisi eksisting bangunan setelah selesai nanti tak luput dari pertanyaannya.

“Berapa ukuran besi yang digunakan ini? Batu apa yang akan dipakai untuk membangun dinding terowongan ini?” Tanya Sambari kepada Manager proyek.

"Saya minta kepada pelaksana proyek untuk tidak sembarangan dalam memgunakan ukuran besi, jenis batu maupun dalam membangun dinding trowongan nantinya. Sebab kawasan ini dilintasi kendaraan roda berat besar-besar, jadi tidak boleh ceroboh dan benar-benar harus diperhitungkan bahan material yang digunakan," tuturnya.

Sambari juga tampak mewanti-wanti agar pekerjaannya harus disesuaikan dengan gambar perencanaan. 

"Jangan sampai nantinya pengerjaan underpass ini tidak sesuai masterplan, pokoknya harus sesuai perencanaan," tegasnya.

Untuk memastikan matrial bangunan yang digunakan sesuai dengan standard perencanaan pembangunan, Bupati Sambari yang merupakan seorang arsitek ini. Tiba-tiba meminta alat pengukur besi beton kepada pelaksana proyek, untuk memastikan ukuran besi yang digunakan sudah sesuai.

“Underpass ini dibangun untuk mengatasi kemacetan di sekitar tempat ini, kita tahu jalan ini dekat dengan berbagai fasilitas Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA bahkan perguruan tinggi.

Selain itu, jalan ini merupakan jalan nasional yang mengarah ke gerbang tol Kebomas hingga ke Jalur Pantura dan menuju keberbagai tempat umum seperti, Mall, Hotel dan rumah sakit daerah.

"Kami yakin, underpass ini nantinya akan sangat terasa manfaatnya seiring dengan berkembangnya kota Gresik. Apalagi, tujuan utama pembangunannya adalah agar para pelajar dan mahasiswa aman saat melintasi di jalan ini," ungkapnya.

"Khusus kepada pihak pemilik Jalan Nasional yang telah mengijinkan pembangunan underpass ini, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik menyampaikan rasa terima kasih. Karena, kami bisa realisasikan rencana pembangunan ini," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Gunawan Setijadi mengatakan bahwa terowongan atau underpass yang bangun melintas dari belahan utara ke selatan memiliki tinggi 4,7 meter dengan lebar 7,2 meter. 

"Untuk lebar jalan jika underpass nantinya jadi, 5,9 meter di tambah trotoar selebar 1,5 meter," imbaunya.

“Insya Allah, underpass ini sudah bisa diselesaikan pada Desember 2020 mendatang," pungkasnya.