Warga Minta Dana Penanganan Covid-19 Dialihkan Untuk Perbaikan Jalan dan Revitalisasi Pasar Tradisonal

Sejumlah keluhan diutarakan warga kepada Ketua komisi B DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa saat menggelar reses di Kabupaten Pamekasan pada Selasa (15/9/2020). Diantaranya adalah meminta agar pemerintah membenahi Jalan pedesaan dan merevitalisasi pasar tradisional agar sektor perekonomian yang terpukul akibat pandemi Covid-19 kembali meningkat.


"Saya berharap agar anggaran APBD yang banyak dialokasikan untuk penanganan Covid-19 bisa digeser dan dipergunakan untuk membangun jalan desa dan revitalisasi pasar tradisional," kata Fathurossi warga kecamatan Omben kabupaten Sampang.

Dia mengaku khawatir, besarnya anggaran untuk penanganan Covid 19 yang dialokasikan pemerintah tidak akan terserap secara maksimal karena rawan penyelewengan. Menurut dia, seharusnya anggaran tersebut dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur dan pemberian bantuan modal bagi pengusaha pedagang kecil dan UMKM yang sejak lama terdampak pandemi Covid-19.

"Selain revitalisasi revitalisasi pasar dan perbaikan infrastuktur pedesaan, pemerintah juga harus memberikan bantuan modal kepada para pedagang dan pelaku UMKM yang sudah lama terdampak usahanya akibat pandemi Covid-19," tambahnya.

Sementara itu, Sumhari warga Kecamatan Omben lainnya mengeluhkan rendahnya harga tembakau di pasaran saat terjadi panen raya di wilayah tersebut. Kondisi itu membuat masyarakat petani tembakau yang ada di Kecamatan omben Kabupaten Sampang mengalami kerugian karena harga tembakau jauh dari harga pasaran pada tahun-tahun sebelumnya.

"Mulai tahun kemarin warga sangat kecewa karena harga tembakau yang sangat rendah di pasaran," tambahnya.

Dia berharap agar pemerintah memberikan regulasi khusus agar harga tembakau yang ada di pasaran kembali terangkat, sehingga perekonomian petani bisa segera pulih.

Dalam acara itu,  masukan juga diberikan oleh Holip warga Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. Dia berharap agar pemerintah memberikan bantuan peralatan untuk meningkatkan kualitas Genteng Karang Penang yang merupakan produk lokal yang ada di Kabupaten Sampang. Dikatakan Kholik ada 1221 pengusaha genteng yang membutuhkan bantuan alat dan permodalan untuk meningkatkan kualitas produk genteng yang dihasilkan oleh mereka.

"Di karangpenang ada 1221 usaha pembuatan genteng tetapi dari sisi kualitas dan kuantitas menjadi pertanyaan. Memang sudah ada bantuan dari pusat dan provinsi tetapi bagi kami masih sangat kurang," jelasnya.

Menanggapi keluhan dan usulan sejumlah warga tersebut, Aliyadi mengaku akan berjuang keras untuk menyerap aspirasi warga dan memperjuangkannya agar usulan tersebut tertuang dalam APBD 2021 mendatang.

"Sejauh mana yang menjadi kebutuhan masyarakat madura maka kami akan memperjuangkan melalui kegiatan APBD provinsi. Tetapi tentunya kami tahu diri sampai mana kemanpuan yang diberikan," tandasnya.

Sementara itu soal keluhan harga tembakau, Aliyadi berjanji memperjuangkannya kepada memperjuangkan kepada pemerintah pusat agar harga tembakau kembali normal di pasaran.
Aliyadi  juga menyoroti mengenai kurangnya penanganan dampak covid-19 dalam bidang ekonomi. Dia mengaku setuju dengan usulan agar agar  ada refocusing anggaran penanganan covid 19 untuk perbaikan infrastruktur dan pasar tradisional di wilayah Sampang.

"Sangat setuju sekali karena anggafan besar dan fidak jelas. Dana yang ada diganti dengan pemulihan ekonomi," pungkasnya.