Reses, Zainal Abidin Perjuangkan Bantuan Sumur Bor Dan Pembangunan MCK

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Anggota komisi E DPRD Jatim menggelar reses di Desa Billpora Timur Kecamatan Gading Kabupaten Sumenep. Dalam acara tersebut, politisi Partai Demokrat itu disambati warga mengenai minimnya air bersih, pupuk langka dan tidak adanya sarana MCK.


Menurut Rofik salah satu warga yang hadir mwngatakan ada pesantren di desa mereka yang memiliki ratusan santri, hingga kini belum memiliki sarana MCK. Kondisi itu mengakibatkan para santri harus buang air besar ke sungai setiap harinya. Dia berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan agar sarana MCK bisa dibangun.

“Pesantren di Desa Billapora Timur ini memiliki ratusan santri dan santriwati tapi tak punya MCK sehingga kalau mau buang hajat terpaksa ke pinggir sungai. Kalau bisa dibantu untuk pembangunan MCK,” kata Rofik salah satu warga Gading saat menghadiri reses Zainal Abidin di Billapora Timur, Kecamatan Gading Kabupaten Sumenep Rabu (16/9/2020).

Senada, Ilahiyah warga lainya menyampaikan usulan supaya kuota Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Desa Billapora Timur ditambah. Mengingat, masih banyak warga yang mengeluhkan biaya layanan kesehatan karena mereka tergolong keluarga miskin.

“Selain kuota KIS ditambah, kami juga butuh mobil siaga untuk membantu jika ada warga yang butuh dirujuk ke rumah sakit sebab jaraknya cukup jauh,” kata Ilahiyah.

Sementara Choiruddin ketua kelompok tani mengharap adanya bantuan pengeboran sumur untuk pengairan pertanian dan bantuan alsintan agar produktivitas pertanian warga bisa meningkat.

“Sebenarnya sudah ada lokasi sumber air untuk pengairan pertanian, namun terkendala biaya. Jadi kalau bisa Pak Zainal menfasilitasi supaya kendala yang dialami petani segera teratasi,” harapnya.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Zainal Abidin mengatakan bahwa keberadaan pondok pesantren maupun sekolah swasta itu sangat membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu jika pesantren maupun sekolah swasta membutuhkan perhatian sudah selayaknya untuk dibantu atau difasilitasi.

Terlebih kebutuhan MCK di Ponpes Tuhfadul Mubtadiin itu sangat urgent di tengah kondisi pandemi Covid-19, sebab menjaga kebersihan itu bagian dari Iman dan sangat dianjurkan dalam agama Islam.

“Ini kebutuhan mendasar dan urgent bagi sebuah pesantren. Saya akan upayakan dapat bantuan hibah dari Pemprov Jatim sehingga kalau mau buang air besar para santri tak usah harus pergi ke sungai,” kata politisi asli Sumenep ini.

Selain MCK, lanjut Zainal pihaknya juga akan mengupayakan bantuan pemberdayaan ekonomi pesantren karena sejalan dengan program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa One Pesantren One Product (OPOP).

“Program OPOP harus bisa menyasar pesantren-pesantren di daerah terpencil agar mereka bisa mandiri di bidang ekonomi,” harap mantan kepala Bappeprov Jatim ini.

Ia juga mengakui ketersediaan air untuk pertanian sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Namun karena kondisi geografi Desa Billapora Timur yang berada di perbukitan sehingga air menjadi cukup sulit.

“Kami akan upayakan membantu pengadaan sumur bor untuk pengairan pertanian maupun alsintan dan persoalan kelangkaan pupuk supaya produktivitas dan kesejahteraan petani meningkat,” ungkap Zainal Abidin.

Sedangkan untuk penambahan kuota KIS, lanjut Zainal pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos Jatima dan Pemkab Sumenep. Mengingat data penerima KIS harus diupdate serial tahun.

“Kalau untuk Mobil Siaga akan kami upayakan karena Memang sangat dibutuhkan masyarakat. Namun yang terpenting harus dikordinasikan dengan pemerintahan Desa setempat karena operasional Mobil Siaga juga membutuhkan biaya tidak sedikit sehingga perlu disupport Dana Desa,” jelasnya.

Dalam reses kali ini, Zainal juga menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan walaupun di pedesaan jarang yang terkena Covid-19 sebab vaksin Covid-19 belum ditemukan. Karena itu jumlah undangan reses juga dibatasi untuk menghindari penularan covid-19.

“Walaupun kita sehat tetap harus mematuhi protokol kesehatan karena kita tak tahu siapa yang membawa dan menularkan Covid-19. Makanya penting jaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan. Ini juga bagian dari anjuran agama Islam untuk selalu menjaga kebersihan,” pungkas mantan Cabup Sumenep ini.