Tren kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya terus meningkat tajam setiap harinya.
- Anggaran Penanganan Covid 19 Di RS Milik Pemprov Hanya Terserap 10 Persen, PAN Jatim Minta Dialihkan Untuk Sektor UMKM
- Kapolda Jatim Apresiasi Kinerja Kapolres Tangani Covid 19
- Tips Kapolri Agar Covid-19 Tak Melonjak saat Libur Nataru
Akhirnya, sebanyak 1.101 bed yang disediakan untuk pasien Covid-19 di Hotel Asrama Haji, hotel atau di semua rumah sakit yang dipersiapkan untuk menangani Covid-19 di Kota Pahlawan kosong atau tak terisi.
Tentunya, hal ini membuat lega jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Berdasarkan data terbaru hingga hari ini, Kamis (17/9/2020), jumlah bed yang kosong mencapai 1.101. Jumlah itu dihitung dari semua bed atau tempat tidur di rumah sakit se Kota Surabaya. Jumlah ini terus kami update secara berkala,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (18/9).
Selain itu, untuk ventilator mekanik yang saat ini siap digunakan sebanyak 68 ventilator. Sementara itu, untuk ketersediaan tempat tidur di ruang ICU dengan ventilator berjumlah 50 tempat tidur.
“Biasanya pasien-pasien yang menemmpati ruang ICU dengan ventilator itu adalah mereka yang memiliki komorbid (penyakit penyerta),” papar Feny-sapaan Febria Rachmanita.
Sedangkan, untuk ketersediaan tempat tidur di ruang tekanan negatif dengan ventilator yang masih available berjumlah 22 ruangan.
Menurutnya, ketersediaan bed yang banyak itu membuktikan bahwa tingkat kesembuhan di Kota Surabaya sangat tinggi.
“Setiap hari terus kami pantau perkembangannya. Alhamdhulillah banyak pasien yang pulang dari rumah sakit, sehingga banyak bed yang kosong,” ujarnya.
Namun begitu, ia berharap bed-bed yang telah disediakan ini tidak terisi, dan itu artinya banyak warga yang sudah sembuh dan tidak tertular virus global ini.
“Meskipun masih tersedia banyak, tapi kami berharap ini tidak terisi lagi dan itu artinya sudah banyak yang sembuh,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya virus ini cepat hilang dari Kota Pahlawan.
“Tentunya, semua pihak berharap virus ini bisa cepat hilang dari Surabaya, sehingga ayo kita bersama-sama tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan, dengan disiplin menjaga protokol kesehatan, yakinlah ini semua akan segera pulih,” pungkasnya.
- KBRI Tokyo Selidiki Kasus WNI Tewas karena Covid-19
- Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Konsisten Beri Layanan Vaksinasi
- Covid 19 Di Jatim Naik, DPRD Jatim Ingatkan Masyarakat Terapkan Prokes Ketat