Dari Sirigan, Ratusan Layangan Terjual Hingga Luar Daerah

Warsito/RMOLJatim
Warsito/RMOLJatim

Berbagai cara untuk bisa bertahan memutar roda ekonomi warga ditengah pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Warsito, pria paruh baya asal Dusun Melok, Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Ngawi. 


Pria yang satu ini mencoba beralih profesi dari presenter hiburan atau MC menjadi pengerajin layangan selama tiga bulan terakhir atau selama musim kemarau tahun ini. Selama itu, sudah ratusan layangan tercipta dari karyanya. 

"Awalnya ada pesanan dari temen-temen untuk dibuatkan layangan sesuai ukuran tertentu. Lama kelamaan ada order dari luar daerah seperti Lamongan dan jumlah totalnya hingga saat ini sudah ratusan layangan," kata Warsito, Jum'at, (18/9).

Lanjutnya, layangan hasil karyanya tersebut ditanggung melayang di udara dengan mulus. Apalagi setiap unitnya dilengkapi sawangan dengan suara yang gahar alias meraung-raung meski hanya mendapat terpaan angin kecepatan sedang. 

Selain itu ketika diterbangkan waktu malam dijamin gemerlap lampu LED yang dipasang dengan tenaga dinamo. Jelas Warsito, layangan yang ia buat berbagai ukuran dari 1 meter hingga 2,5 meter tergantung pesanan. 

Pun, harganya variatif dari yang Rp 70 ribu hingga 120 ribu. 

"Alhamdulilah semua layangan buatan saya ditanggung mumbul atau terbang karena sudah melewati uji coba. Kalau soal harga tinggal kemauan pemesan dilengkapi lampu atau tidaknya," ungkapnya.