Jokowi Harus Lakukan Dua Hal di Sidang PBB: Vaksin Corona dan Kemerdekaan Palestina 

Presiden Jokowi/Net
Presiden Jokowi/Net

Ada dua hal yang harus dilakukan Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato di Sidang Umum PBB pada 22 September 2020 mendatang secara virtual. Pertama soal vaksin Covid-19, dan kedua soal kemerdekaan Palestina. 


“Menurut saya yang paling penting beliau menyinggung perihal kerjasama yang konkret untuk mengatasi Covid-19,” ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9). 

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini berharap Jokowi secara tegas meminta negara-negara kaya untuk tidak menghabiskan stok vaksin. Sehingga negara-negara miskin maupun menengah yang terpapar pandemi Covid-19 tidak kedapatan anti virus. 

“Ada kecenderungan ya negara-negara kaya, negara-negara besar memborong vaksin Covid-19, sehingga negara-negara yang menengah, yang kurang makmur sudah terdampak dari Covid-19, akan menjadi sangat berbahaya,” katanya. 

Selain itu, PBB harus bisa memastikan bahwa vaksin Covid-19 segera ditemukan dan bisa menyembuhkan masyarakat. 

“Hendaknya PBB, memastikan bahwa vaksin itu bisa segera ditemukan bersama-sama dan segera ada pengaturan untuk vaksin itu bisa diterima atau bisa menyembuhkan dan menjadi solusi bagi seluruh warga dunia,” ucapnya. 

Terakhir, kata Hidayat, Indonesia juga harus konsen terhadap pembebasan Palestina yang selama ini menjadi konsen Indonesia. 

“Palestina kan sempat goncang-gancing dengan manuver Israel. Penting menurut saya menegaskan agar PBB segera mengakui kemerdekaan Palestina secara utuh dan mengakui keanggotaan Palestina secara utuh di PBB, dan mengakui juga Palestina dalam solusi dua negara itu ibukota Palestina ada adalah Jerusalem Timur,” tandasnya.