Mewisuda 1.348 Mahasiswa, Rektor Unair: Mari Terus Bergerak dan Keluar dari Zona Nyaman

Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih bersama salah satu mahasiswanya/Ist
Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih bersama salah satu mahasiswanya/Ist

Universitas Airlangga (Unair) kembali melepas 1.348 Ksatria Airlangga pada hari kedua Prosesi Wisuda Daring Periode September 2020. 


Digelar pada Minggu (20/9), wisuda daring kali ini dibagi dalam dua sesi yang ditujukan untuk mewisuda lulusan dari jenjang sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), hingga diploma (D3-D4).  

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih mengucapkan selamat pada para wisudawan untuk bergabung dalam perjuangan dan kontribusi keluarga besar alumni Unair. 

Tak lupa, Prof. Nasih turut memotivasi Ksatria Airlangga untuk terus bergerak maju meski saat ini tengah mengalami situasi dan kondisi yang berbeda dari biasanya. 

“Hari ini hari yang tak biasa. Melalui wisuda daring kita tidak bisa berkumpul bersama dalam satu atap. Tapi ingat, keunikan dan ketidakbiasaan ini akan menjadi catatan tersendiri dalam kehidupan anda,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada redaksi.

Prof Nasih mengingatkan bahwa seusai prosesi wisuda berakhir, maka para lulusan Unair akan langsung menjadi bagian dari masyarakat. Masyarakatlah yang nantinya akan menjadi satu-satunya juri yang menilai keberhasilan para wisudawan dalam menempuh pendidikan serta mengamalkan ilmunya. 

Untuk itu, dirinya memberikan tiga kunci penting bagi para wisudawan untuk dapat berkontribusi dalam masyarakat. Pertama, lulusan Unair harus memiliki sifat dan sikap optimis akan kemampuan yang mereka miliki. 

“Unair adalah universitas yang terpandang. Kita berada di peringkat empat besar nasional dan masuk 20 besar di Asia Tenggara. Dan Unair kini telah menjamin kualitas kemampuan kalian, maka jadikan itu sebagai modal dasar optimism dan kepercayaan diri,” kata Prof. Nasih.

Kedua, dirinya menghimbau agar wisudawan mampu keluar dari zona nyaman, aktivitas, maupun kebiasaan-kebiasaan rutin. Maka untuk melawan arus tersebut, wisudawan harus mulai berpikir kritis, inovatif, serta keluar dari ‘kotak kungkungan’. 

Terakhir, Prof Nasih mengajak para wisudawan untuk berjamaah dan berjalan bersama dengan keluarga besar alumni Unair dalam membangun peradaban nasional maupun internasional.

“Terus bergerak. Tunjukkan anda adalah orang terpilih, dengan terus bergerak memaknai kehidupan dan mengabdi kepada masyarakat. Gerakan anda sangat bermakna untuk menunjukkan almamater ini sangat berharga,” pungkasnya.