PDIP: Jangan Sampai Pendidikan Gratis Terhapus Karena Pemimpin Tak Paham Surabaya

Fasilitas umum itu diresmikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono/RMOLJatim
Fasilitas umum itu diresmikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono/RMOLJatim

Warga kampung RT 15, RW 7, Kelurahan Wonokromo begitu meluapkan kegembiraan karena Balai RT dan MCK telah dibenahi. Ketika diajukan ke PDI Perjuangan untuk dibenahi, aspirasi warga itu langsung ditindaklanjuti.


Fasilitas umum itu diresmikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono, yang juga Ketua DPRD  Kota Surabaya, Senin (21/9) sore. Ibu-ibu hadir dengan berseragam merah. Juga para tokoh kampung, ustadz, kalangan remaja dan karang taruna, juga warga lansia, dan warga lainnya.

“Dulu saat Pemilu 2019, PDI Perjuangan mendapat 85 persen suara. Nanti, saat Pilkada Surabaya, pengurus kampung dan warga sepakat memilih Calon Walikota Surabaya Cak Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Pak Armuji, penerus Bu Risma, yang dicalonkan PDI Perjuangan,” ujar Arif Windarto, Ketua RT kampung itu.

Sebelumnya, balai pertemuan  sudah rusak. Tidak memadai. Begitu juga fasilitas MCK, sudah rusak. Padahal sangat dibutuhkan oleh warga. 

“Begitu saya ajukan melalui PDI Perjuangan, tidak lama kemudian ada pengerjaan. Tidak hanya itu. Ada warga kami yang meninggal, setelah saya kontak, sekitar satu jam kemudian ambulan PDI Perjuangan datang. Dan, gratis,” ujar Arif.

Ketua PKK Ny. Nur Khomariyah mengatakan, balai pertemuan itu akan dimanfaatkan untuk kegiatan Posyandu, penimbangan balita, tempat belajar daring bagi anak-anak sekolah di masa pandemi Covid-19. Selain juga untuk pertemuan warga. 

“Sebelumnya, penimbangan balita di jalan, kepanasan. Sekarang, setelah balai pertemuan diperbaiki, kami bisa memanfaatkan untuk tempat penimbangan balita,” ujar Nur Khomariyah.

Adi Sutarwijono menegaskan, kecepatan PDI Perjuangan menangani aspirasi warga, karena mempunyai Walikota Tri Rismaharini. Sekarang, telah disiapkan penggantinya, Calon Walikota Eri Cahyadi, yang sebelumnya Kepala Bappeko Kota Surabaya. “Walikota Bu Risma dan Mas Eri dikenal cepat dalam mengeksekusi problem-problem perkampungan. Sehingga Surabaya tertata sedemikian baik dan maju, seperti saat ini,” kata Adi.

Selama 18 tahun PDI Perjuangan memimpin pemerintahan Kota Surabaya, sejak era Walikota Bambang DH, kemudian dilanjutkan Walikota Tri Rismaharini. 

“Pendidikan telah digratiskan untuk SD Negeri dan SMP Negeri. Di era Bu Risma, pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri juga telah digratiskan, sebelum diambil-alih Pemprov Jatim. Jangan sampai pendidikan gratis hilang, karena Surabaya dipegang pemimpin yang tidak paham problem kota dan masyarakatnya,” kata Adi.

Calon Walikota Eri Cahyadi dikenal sebagai birokrat berpengalaman, membantu Walikota Risma sudah cukup lama. Calon Wakil Walikota Armuji dikenal sebagai politisi kerakyatan, yang populis di mata rakyat Surabaya. 

"Seperti Bu Risma, Mas Eri dan Cak Armuji sangat paham karakter rakyat Surabaya, sangat paham kebutuhan masyarakat a Surabaya, karena berpengalaman di pemerintahan,” kata Adi.