Warga Bangkalan Kecewa Usulan Reses Belum Direalisasikan

Anggota DPRD Jatim Mahfud/RMOLJatim
Anggota DPRD Jatim Mahfud/RMOLJatim

Abdul Qohar warga desa Lombang Gajah Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan mengaku kecewa dengan pemerintah provinsi Jawa Timur yang tak kunjung merealisasikan perbaikan jalan rusak di desa tersebut.


Padahal sejak setahun lalu warga setempat mengajukan usulan perbaikan jalan melalui reses yang digelar anggota DPRD Jawa Timur.

"Kemarin juga masyarakat ikut reses. Masak kita mau mengajukan lagi.  Kalau sebelumnya belum diproses pak," katanya ketika dikonfirmasi pada Rabu (23/9/2020).

Abdul Qohar mengatakan, warga sebenarnya sangat membutuhkan perbaikan jalan tersebut. Pasalnya, kondisi jalan sudah sangat rusak dan tidak layak untuk dilewati. Dikatakan qohar, jika musim penghujan, jalan tersebut selalu becek dan sulit untuk dilewati karena tanah di area jalan longsor.

"Sebaliknya mas,  jika kondisi musim kemarau Jalan berdebu dan mengkhawatirkan karena membuat warga sering terperosok ketika lewat jalan tersebut," tambahnya.

Qohar mengaku sudah mengajukan anggaran perbaikan itu pada reses tahun 2019 lalu kepada anggota DPRD Jawa Timur.
Bahkan beberapa waktu lalu jalan tersebut sudah disurvei oleh pihak Pemprov Jatim dan  dijanjikan akan segera dibangun.
Tapi hingga sekarang yang pembangunan jalan tak kunjung tak kunjung direalisasikan.
"Warga tetap mengalami kesulitan untuk melewati akses jalan tersebut," tandasnya.

Dikatakan Qohar, pada tahap pengajuan tersebut, sebenarnya warga ingin agar jalan itu dibangun sempadan atau pelencengan serta drainase agar ketika musim penghujan tidak mengalami longsor.

Disamping itu drainase juga berfungsi untuk mengairi areal pertanian yang ada di wilayah tersebut ketika air mulai mengalir dan berlimpah.

Sementara itu, anggota DPRD Jawa Timur Mahfud berharap agar Pemprov Jatim segera merealisasikan pembangunan jalan tersebut pasalnya warga sangat membutuhkan agar perekonomian di desa tersebut segera berjalan saat pandemi covid 19.

Politisi PDIP tersebut mengaku kecewa karena usulan reses tersebut tak kunjung direalisasikan padahal sudah diajukan sejak setahun yang lalu selain pembangunan jalan beberapa usulan mengenai perbaikan ekonomi dan pemberdayaan UMKM juga tak kunjung dianggarkan oleh pihak Pemprov Jatim.

"Hasil reses kami juga banyak masyarakat yang kecewa karena banyak usulan mereka yang tidak diindahkan," pungkasnya.

Mahfud menceritakan pada reses tahun 2019 lalu ketika dia turun di Dapil Madura mengusulkan kepada masyarakat supaya mengajukan program yang sesuai dengan kondisi di wilayah tersebut usulan-usulan tersebut sudah diberikan melalui proposal dan dilakukan survei sayangnya sampai sekarang ini tidak ada kejelasan mengenai kelanjutan program tersebut sehingga banyak aduan dari warga ketika dia kembali turun ke daerah pemilihan (Dapil).

"Mereka kalau kami suruh untuk mencoba mengusulkan sesuatu yang mendesak untuk keperluannya baik dalam pertanian maupun masalah pendidikan. Mereka  malah menagih hasil reses yang sebelumnya dimana sampai saat ini tidak ada realiasi bahkan ada yang sudah bertahun tetap tidak terealisasi," pungkasnya.