Menteri Teten Dorong Penguatan Kelembagaan Koperasi Nelayan Banyuwangi

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi/dok hms
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi/dok hms

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, salah satunya melakukan pertemuan dengan nelayan Muncar. Teten mendorong penguatan kelembagaan koperasi nelayan untuk peningkatan kehidupan nelayan yang lebih sejahtera. 


Teten mengatakan dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan. Caranya dengan memperkuat koperasi di sektor perikanan.

“Muncar ini kan salah satu sentra perikanan di indonesia dan nelayannya tangguh. Kita datang ke sini ingin melakukan transformasi aktivitas ekonomi nelayan di sini. Kami ingin meningkatkan ekonomi dari skala nelayan kecil menjadi nelayan kuat dan hebat,” kata Teten.

Untuk melakukan upaya tersebut, pemerintah pusat mengajak para nelayan agar tidak lagi bekerja perorangan, tapi bergabung dalam koperasi yang lebih besar. "Jadi, mulai sekarang nelayan jangan lagi menjadi nelayan perorangan tapi harus bergabung dalam koperasi agar bisa lebih berdaya,” imbuh Teten Teten.

Teten melanjutkan, saat ini pihaknya bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sudah memiliki bisnis model untuk koperasi nelayan dalam pengembangan usaha, modernisasi dan memperluas usaha.

"Konsep kami ini korporatisasi. Nanti nelayan menjual produk ke koperasi. Lalu urusan ke market atau pasar biarkan koperasinya yang mengurusi. Karena tentu kemampuan nelayan kan terbatas, belum lagi kalau pembelinya bayarnya mundur. Masalah semacam ini, nantinya bisa ditengahi lewat koperasi,” ujar Teten.

Sehingga dengan model bisnis itu, ujarnya, koperasi akan melindungi petani dari permainan harga. Karena itu, koperasi harus diperkuat pembiayaannya untuk dapat menyerap hasil tangkapan nelayan dan membantu pemberian modal nelayan, serta memperkuat investasi untuk alat produksi.

“Karena koperasi yang ideal harusnya juga bisa melakukan kegiatan produksi dan bisa mengolah hasil tangkapan nelayan. Nah lembaga koperasi bisa berinvestasi terhadap alat-alat produksi tersebut,” imbuhnya.

Di kawasan Muncar tersebut, Teten juga meninjau pabrik sarden, Pacific Harvest. Pabrik tersebut menyerap hasil tangkapan nelayan setempat berupa ikan lemuru dan ikan tuna.

Teten melanjutkan, hal yang sama juga akan dilakukan di pelaku bisnis mikro UMKM. Untuk di Banyuwangi sendiri, pihaknya sangat tertarik untuk meningkatkan skala UMKM di bidang pariwisata hingga pertanian.

“Salah satu cara untuk mengatasi  kemiskinan yang harus digerakkan adalah para UMKM. Untuk memperbesar skala ekonomi mereka, UMKM perorangan harus bergabung dalam skala ekonomi besar, kami istilah korporatisasi UMKM. Kami sedang meng-excercise sejumlah UMKM kelas menengah untuk di-scaling up,” kata Teten.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan digitilisasi, Dengan IT, akselerasi usaha UMKM bisa lebih cepat. “Kami ingin ikut membantu perkembangan UMKM yang sudah maju ini. Salah satunya lewat platform digital, bagaimana menghubungkan usaha rakyat dengan market yang lebih luas,” katanya. 

Saat ini di Banyuwangi sendiri terdapat 649 koperasi yang aktif melakukan usaha. Baik berupa koperasi simpan pinjam, koperasi nelayan, koperasi unit desa hinga koperasi serba usaha.

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik upaya peningkatan kesejahteraan nelayan hingga UMKM daerah melalui kelembagaan koperasi yang akan dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM di Banyuwangi. 

“Kehadiran dukungan kementrian bagi sektor usaha di daerah tentunya sangat berarti bagi kami. Kami berharap akan semakin menggeliatkan perekonomian baik para nelayan dan sektor UMKM erutama di tengah suasana pandemi ini,” ujar Anas.

Anas menegaskan, daerah akan mendukung semua upaya peningkatan kelembagaan koperasi tersebut. “Semoga dengan program ini nelayan dan UMKM daerah dapat semakin meningkat kesejahteraannya,” pungkas Anas.