Ini Peryataan XL Axiata Terkait Beredarnya Kabar Karyawan di DI Yogyakarta Tertular Covid-19

Foto/net
Foto/net

Manajemen PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memastikan tidak ada satu pun karyawan yang bertugas di area Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, termasuk Sleman, yang terpapar Covid-19. Konfirmasi tersebut disampaikan menyusul ditemukannya kasus tertularnya sejumlah karyawan perusahaan mitra XL Axiata yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sleman yang positif Covid-19 awal pekan ini.


“Meskipun memiliki hubungan kemitraan, namun kedua perusahaan tidak dalam satu manajemen, karena itu pula karyawan perusahaan tidak di bawah manajemen XL Axiata, kantor keduanya juga terpisah,” kata Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/10) malam.

Dia menegaskan, XL Axiata sejak awal berjangkitnya pandemi ini telah menerapkan sistem monitoring yang ketat terhadap kondisi kesehatan setiap karyawannya yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Protokol kesehatan juga selalu kami terapkan secara ketat sesuai regulasi yang berlaku, baik nasional maupun di setiap daerah tempat kantor kami berada. Protokol kesehatan mengikat semua karyawan, baik yang masih harus bekerja di kantor maupun di rumah. Protokol juga kami terapkan dalam memastikan kondisi keamanan kantor dan semua fasilitas kerja kami,” ungkapnya.

Sofia melanjutkan, terkait kasus yang terjadi di Yogyakarta di atas, pada 13 Oktober 2020, Dinas Kesehatan Sleman telah menginspeksi secara langsung XL Center Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Laksda Adi Sucipto no.163, lantai 1, Sleman.

Juga telah dilakukan wawancara dengan petugas facility management kantor. Hasilnya, XL Center Yogyakarta dinyatakan aman dan sudah menjalankan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah.

Protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat dalam pelayanan pelanggan di XL Center di seluruh Indonesia, termasuk di XL Center Yogyakarta.

XL Axiata telah menerapkan tata cara baru di pusat layanan pelanggan untuk mengurangi interaksi langsung pelanggan dengan petugas dan perangkat layanan lainnya. Dari saat datang, pelanggan diminta mencuci tangan, menggunakan masker, dan mendapatkan nomor antrian melalui SMS.

Dengan menggunakan nomor antrian melalui SMS, pelanggan bisa memperkirakan waktu menunggu giliran mendapatkan pelayanan petugas, sekaligus mengurangi penumpukan pelanggan di ruang tunggu. Meja layanan juga disekat dengan kaca akrilik yang membatasi petugas dengan pelanggan. Selain itu, penyemprotan disinfektin juga dilakukan setiap hari.