Sejumlah maskapai penerbangan sudah berteriak lantaran harga avtur meroket cukup tajam hingga 100 persen. Hal ini berdampak pada kenaikan harga tiket pesawat dan dikhawatirkan bakal menurunkan daya beli masyarakat.
- Ikut Acara UMKM Maju dan Terbang Tinggi Bersama, bank bjb Komitmen Dorong Pertumbuhan Usaha
- Jatim Siap Tarik Investasi, Emil Dardak: Iklim Usaha Harus Kondusif!
- Bank Jatim Salurkan CSR Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Ngawi
GM Commercial Support Lion Air Group Saleh Alatas menuturkan bahwa, biaya kenaikan avtur mendominasi biaya operasional pesawat.
"Saat ini, seperti kita tahu bersama harga tiket yang kita jual juga sangat terasa ya. Karena, hal ini tentu didasari oleh kenaikan harga avtur yang mana harga avtur ini memang mendominasi dari biaya operasional,” kata Saleh dalam acara diskusi virtual “Harga Avtur Terus Meroket, Bagaimana Nasib Transportasi Udara? yang diselenggarakan APJAPI, Minggu (17/7).
Menurutnya, jika pemerintah mampu menekan harga avtur, maka harga tiket pesawat terbang akan bisa stabil.
“Jadi, singkat cerita bagaimana kalau kita mau melayani masyarakat dengan optimal? Bagaimana peran kita dalam menekan harga kenaikan,” imbuhnya.
Dia menambahkan di tengah ketidakpastian dan kelangsungan hidup yang begitu berat saat ini, aviasi merupakan salah satu industri di Indonesia yang cukup besar dampaknya jika harga avtur naik.
“Karena memang komposisi pertama bahan bakar ini sangat-sangat komponennya di biaya operasional pesawat,” tutupnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang