Peningkatan kualitas Pasar Tradisional Di Kabupaten Probolinggo kini mulai digenjot. Seperti Pasar Tradisional di Desa Bantaran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo yang baru meresmikan lapak baru untuk pedagang.
- Pemkab Probolinggo Sidak Pasar, Temukan Kenaikan Harga Beras yang Signifikan
- Sering Kebobolan, Pedagang Pasar Baru Kota Probolinggo Mengaku Resah
- Dinilai Masih Amburadul, Komisi III Larang Penyerahan Pasar Baru Kota Probolinggo
Peningkatan kualitas Pasar Tradisional Di Kabupaten Probolinggo kini mulai digenjot. Seperti Pasar Tradisional di Desa Bantaran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo yang baru meresmikan lapak baru untuk pedagang.
Pasar tradisional yang umumnya kumuh dan berbau kurang sedap, kini sudah tidak lagi, pasalnya infrastruktur lapak para pedagang yang dinilai kurang layak kini dibenahi menjadi bentuk pertokoan.
Sebanyak 23 lapak yang kini berbentuk Ruko diresmikan di Pasar Tradisional Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Lapak yang awalnya tidak beraturan, kini menjadi Ruko layaknya Swalayan Supermarket di perkotaan.
Kepala Desa Bantaran, Abdulloh Rofiq mengatakan, pembangunan lapak tersebut menggunakan anggaran Desa dan bantuan Jasnas.
“Ada puluhan lapak yang ditempati pedagang. Lapak ini dibangun menggunakan anggaran desa dan bantuan Jasnas. Akhir 2023, pembangunannya baru rampung. Baru akhir tahun kemarin rampung," Kata Rodiq, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (8/1).
Untuk menempati bangunan baru, Rofiq menyebut pedagang dikenakan sewa sebesar Rp5 juta per tahun. Nilai itu sesuai dengan musyawarah dan peraturan desa.
"Ini semua bertujuan untuk peningkatan PAD dan memberdayakan masyarakat miskin yang belum ter-cover," tuturnya.
Ia menegaskan, pada tahun ini ada program yang diprioritaskan, seperti rencana pembangunan gapura pasar dan lahan parkir. "Jadi lahan parkir ini untuk mencegah kemacetan arus lalulintas," ucapnya.
Lahan parkir ini, lanjut Rofiq, rencananya bakal dijaga oleh petugas yang diberlakukan secara bergantian. "Jadi masyarakat yang hendak belanja ke pasar harus memarkir kendaraannya yang sudah disediakan. Tujuannya arus lalulintas agar tidak semrawut," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Malang-TPID Pantau Pasar Tradisional demi Kendalikan Inflasi di Bulan Ramadan
- Tanggapi Kades di Bondowoso Dipanggil Kejari, Ketua DPRD: Inspektorat Jangan Seperti Pasar Tradisional
- FPR 2024 Hadir di Kota Kediri, Langkah Nyata Dukung Keberlanjutan Eksistensi Pasar Tradisional