Program vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah dalam satu bulan terakhir ternyata masih dipandang pesimis oleh sebagian kalangan milenial. Hal ini diketahui melalui hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC).
- Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Vaksinasi dan Skrining Kesehatan untuk Cegah Pneumonia
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Penderita DBD di Jatim Meningkat, Khofifah Ajak Warga Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi
“Ada 30.2 persen responden yang mengaku pesimis vaksinasi bisa mengurangi penyebaran Covid-19. Meski demikian, sebanyak 57.1 responden memastikan jika mereka optimis. Sedangkan 12.7 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab,” papar peneliti SSC, Didik Sugeng Widiarto pada Kantor Berita RMOLJaim, Selasa (13/4).
Dari data yang dihasilkan, Didik memandang jika edukasi terkait vaksinasi perlu lebih massif dilakukan oleh pemerintah.
“Jadi biar masyarakat tidak lagi pesimis terkait vaksinasi,” pungkas Didik.
Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 5-25 Maret 2021 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sebanyak 1070 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Penentuan responden dari kalangan millennials dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Vaksinasi dan Skrining Kesehatan untuk Cegah Pneumonia
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Penderita DBD di Jatim Meningkat, Khofifah Ajak Warga Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi