Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kandangjati Kulon 1 Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menjadi percobaan dugaan penculikan anak. Korban tersebut, atas nama Claudia, warga perum Asabri kandang jati Kecamatan Kraksaan. Peristiwa itu terjadi pada Rabu pagi (12/02).
- Hari Pertama Relawan Bakti BUMN Batch VI di Desa Tosari, Membangun Sinergi dan Menghidupkan Budaya
- Polisi Tilang Mobil Plat Merah Yang Viral Terobos Lampu Merah di Madiun
- Bupati Muhdlor Optimistis RSUD Sidoarjo Barat Tuntas Akhir 2021
Kapolsek Kraksaan Polres Probolinggo Kompol Sujianto, membenarkan kalau pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang dugaan percobaan penculikan siswa SD.
“Ya mas, benar kejadian tersebut, kami sudah mendapatkan laporan dari warga tentang dugaan percobaan penculikan terhadap seorang siswa kelas VI SDN Kandang Jati Kecamatan Kraksaan,"jelasnya seperti dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.
Mantan Kasat Shabara ini menceritakan, pada saat itu, Caludia berangkat kesekolah pada pukul 06.20 Wib, dengan berjalan kaki dari rumahnya. Nah pada saat korban sampai didepan gudang tembakau yang tak jauh dari rumahnya, tiba-tiba ada mobil Avanza warna hitam dengan 4 orang penumpang.
Kemudian, tangan korban ditarik oleh salah satu pelaku dengan memberi sebungkus coklat kepada korban.
“Namun korban menolak , sehingga pelaku semakin keras menarik tanganya, dan korban teriak minta tolong. Tapi karena kondisi sepi dan tidak ada yang mendengar, sehingga korban berontak dengan menginjak keras kaki pelaku," lanjutnya.
Sehingga, korban berhasil melarikan diri dan langsung menuju ke sekolahnya. Sesampainya di sekolahnya, korban memberitahukan kejadian tersebut ke gurunya sambil menangis.
“Kemudian, gurunya menghubungi orang tua korban dan melapor kepada kami,"katanya.
Mendaptakan laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan beberapa upaya tindak lanjut, berupa meminta keterangan dari korban dan beberapa saksi, mengumpulkan barang bukti berupa rekaman CCTV di TKP.
“Selanjutnya kami juga melakukan upaya-upaya lidik dan sidik tentang keberadaan pelaku, dan kendaraan yg digunakan oleh pelaku,” ungkap dia.
Dengan kejadian ini, dia menghimbau kepada seluruh orang tua dan guru-guru untuk selalu menjaga anaknya agar terhindar dari kejadian serupa.
“Kepada orang tua, kami meminta untuk mengajari anaknya, untuk berani menolak semua pemberian dari orang asing yang bertemu pada saat di luar rumah," harapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ruang Pelatihan Rumah Anak Prestasi Surabaya Tak Pernah Sepi, Dinsos Atur Pendaftaran Online
- Grab Indonesia Tawarkan Kerjasama Dengan Pemkot, Wali Kota Eri: Harus Ada Manfaatnya untuk Warga
- Pilkades Serentak di Ngawi Tetap Digelar Desember