46 Jamaah Umroh Perdana Probolinggo Mulai Diberangkatkan

Pelepasan Jama'ah Umroh. /RMOL Jatim
Pelepasan Jama'ah Umroh. /RMOL Jatim

Sebanyak 46 jamaah umroh perdana PT Nur Haramain Mulia Kraksaan mulai diberangkatkan dari halaman aula STEBI BAMA Pondok Pesantren Al Mashduqiyah Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Senin (7/2) sore.


Puluhan jamaah umroh perdana ini dilepas secara resmi oleh Plt Bupati Probolinggo, Drs HA Timbul Prihanjoko didampingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bahtiar, beserta Kepala OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dan segenap Forkopimka Kraksaan.

Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko mengemukakan bahwa sebelumnya umroh ditutup oleh Pemerintah Arab Saudi per tanggal 27 Februari 2020 lalu. Kemudian sempat dibuka pada periode Januari-Februari 2021 namun ditutup kembali karena pandemi Covid-19.

Timbul Prihanjoko mengatakan total jumlah jamaah umroh yang berangkat per tanggal 29 Januari 2022 berjumlah 8.010 orang dari 157 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU). Sedangkan indikasi baiknya saat ini positivity rate saat keberangkatan dan di Arab Saudi adalah 0 (nol) kasus Covid-19 sampai saat ini.

“Ibadah umroh Alhamdulillah dibuka kembali dengan salah satu ketentuannya bahwa semua calon jamaah umroh telah divaksin dosis ke-2 dan negatif Covid-19. Dan kabar terbarunya bagi yang sudah vaksin dua kali, masa karantina kepulangan perjalanan luar negeri saat ini hanya 5 hari saja,” terangnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dalam kesempatan tersebut, Timbul Prihanjoko juga mengapresiasi pelayanan PT Nur Haramain Mulia yang telah memfasilitasi masyarakat Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya sehingga bisa menunaikan ibadah umroh dengan baik guna mencapai umroh yang mabrur.

Selanjutnya ia mengimbau masyarakat Kabupaten Probolinggo khususnya jama’ah umroh untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program kegiatan ibadah umroh yang telah direncanakan oleh biro perjalanan.

“Selamat menunaikan ibadah umroh kepada 46 orang jama’ah yang semuanya berasal dari Kabupaten Probolinggo. Titip nama baik Kabupaten Probolinggo dan manfaatkan betul kesempatan ditakdir bisa ke Baitullah dan maqbarah Rasulullah,” tandasnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bahtiar menegaskan bahwa saat ini pemberangkatan jamaah umroh diberlakukan one gate policy yakni diberangkatkan terpusat di Jakarta.

Bahtiar menjelaskan, sebelum diberangkatkan seluruh jama’ah akan dilakukan swab antigen, bagi yang positif terpaksa tidak diberangkatkan. Sedangkan bagi yang sehat dan hasil swabnya negatif saat tiba di Madinah harus menjalani karantina selama 3-5 hari. Tergantung kondisi jamaah masing-masing.

“Begitu juga kepulangannya, harus dilakukan swab lagi. Jika dinyatakan positif maka harus dirawat di Arab Saudi, setelah negatif baru bisa pulang. Selanjutnya di Jakarta juga harus menjalani masa karantina. Intinya protokol kesehatan itu memang sangat ketat,” urai Bahtiar.

“Karena ini telah menjadi komitmen bersama, tentunya pemberangkatan perdana ini akan menjadi acuan bagi grup-grup selanjutnya. Kalau ini sukses tentu akan menjadi pedoman bagi keberangkatan berikutnya,” imbuhnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news