Puluhan dosen dari Politeknik Negeri Madiun (Poltek Negeri Madiun) berunjuk rasa menuntut tunjangan kinerja (Tukin) ASN di bawah Kemendiktisaintek yang belum dibayarkan selama lima tahun.
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
- Gelar Pameran, ITS Dorong Peran Desain Solusi Sosial Budaya
- 3 Calon Rektor Unej Bertarung, Suara Mendikbudristek Menjadi Penentu?
Mereka meminta haknya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai tenaga pendidik.
"Kami sebagai tenaga pendidik memiliki peran yang sangat vital dalam mencerdaskan bangsa, namun belum adanya kejelasan terkait pencairan tunjangan ini menambah beban mental dan ekonomi bagi kami," ungkap Dosen akuntansi keuangan Politeknik Negeri Madiun, Qimyatussaadah, Kamis (23/1).
Para dosen tersebut membentangkan poster dan melakukan tandatangan terbuka untuk dikirimkan kepada Kemendiktisaintek agar segera direspon.
Sebelumnya, Anggota DPD Aceh H Sudirman bersuara vokal terkait sengkarut masalah tunjangan kinerja (tukin) ASN di bawah Kemendiktisaintek yang belum dibayarkan selama lima tahun.
"Sejumlah dosen ASN di bawah Kemendiktisaintek sudah menjerit ini, hingga sudah melaporkan ke saya, karena hak tukin mereka tidak dibayar sudah lima tahun," kata Haji Uma akrab disapa dikutip dari RMOL.
"Ini darurat dan pengabaian hak-hak dosen ASN di Kemendiktisaintek, serta telah melanggar UU No. 5 tahun 2014 Pasal 80 tentang ASN terkait hal mendapatkan tukin, dan juga Peraturan Presiden No 138 tahun 2015," pungkasnya. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Detergen Chozz Berbahan Organik, Inovasi Mahasiswa ITS Ramah Lingkungan
- Buka Kongres III PERGUNU, Gubernur Khofifah Tekankan Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas SDM Bangsa
- Buruan Daftar! Pemkot Surabaya Buka Beasiswa Penghafal Kitab Suci 1.317 Kuota
