Kabar baik terus menghampiri Kota Surabaya. Sebab, kesembuhan pasien Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari.
- Wali Kota Eri Cahyadi Berharap Warga Manfaatkan Aset Pemkot untuk Pertanian
- Selain Gelar Bansos untuk Penyandang Disabilitas, RSTN Siapkan Tim Pengurusan Dokumen Adminduk
- Temui Wali Kota Eri, Duta Besar Prancis Jadikan Surabaya Prioritas Kerjasama
Pasien yang resmi dinyatakan sembuh pada Selasa (9/6) kemarin, sebanyak 56 pasien. Alhasil, total angka kesembuhan Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 923 pasien atau 26,84 persen.
Angka kesembuhan ini menjadi bukti bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 telah membuahkan hasil.
Terlebih dukungan dari BIN dan BNPB melalui mobil PCR (polymerase chain reaction) menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien ini.
56 pasien yang baru sembuh itu terdiri dari 45 pasien Hotel Asrama Haji dan 11 pasien rawat jalan isolasi mandiri.
“Angka kesembuhan per 9 Juni 2020 sebesar 26,84 persen. Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif swab berturut-turut selama dua kali,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor berita RMOLJatim di Balai Kota, Rabu (10/6).
Febria memaparkan tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan.
Terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut.
“Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat. Sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi,” lanjut Feny sapaan Febria Rachmanita.
Selain itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45 - 54 tahun.
Tidak hanya itu, pasien Covid-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding lak-laki dengan presentase 51 persen.
“Paling banyak pada jenis kelamin perempuan (51%) pada rentang usia 45-54. Artinya pasien yang tergolong usia produktif,” urainya.
Meskipun pasien-pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh, bukan berarti ia abai dengan kesehatannya.
Feny meminta agar mereka tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, jaga jarak dan menjaga terus imunitasnya.
“Tetap walaupun sembuh protokol kesehatan juga harus diperhatikan. Kalau yang sudah sembuh memang tidak dipantau lagi, makanya mereka harus menata dirinya sediri supaya terus sehat,” ungkapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien Covid-19 itu bisa disembuhkan.
Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien Covid-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
"Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bursa Kerja ASSIK ke-2 Buka Peluang hingga ke Luar Negeri, Wali Kota Eri: Khusus Warga Surabaya
- Bantu Pemudik, Polisi Angkut Motor Mogok di Jalan Raya Probolinggo
- Demo di Polrestabes Surabaya Terkait Postingan Connie Rakahundini, Wakapolrestabes Pastikan Tidak Benar