Sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, di kepung banjir luapan air Kali Lamong dan Bengawan Solo. Akibatnya sejumlah desa yang tersebar di 7 kecamatan terendam
- Wagub Jatim Dorong Sinergitas Percepat Penanganan Banjir Luapan Kali Lamong
- Kali Lamong Kembali Meluap, Ratusan Rumah dan Puluhan Hektar Sawah di Gresik Terendam
- Akibat Tanggul Jebol, Banjir di Driyorejo Masih Belum Surut
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Sukardi, bahwa banjir luapan Kali Lamong sempat surut. Namun, pada Jumat (28/2) kembali meninggi hingga merendam sejumlah titik yang berada diwilayah Gresik Selatan.
"Daerah yang terendam banjir luapan Kali Lamong terjadi, di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Menganti, dengan ketinggian air bervariatif mulai selutut orang dewasa hingga sekitar 1 meter," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (2/3).
Selain itu lanjut Sukardi, banjir akibat meluapnya air Bengawan Solo juga melanda wilayah Gresik Utara. Seperti, Kecamatan Bungah, Manyar dan Dukun.
"Dampak dari banjir yang terjadi ini telah menyebabkan sejumlah jalan raya, fasilitas umum dan ratusan rumah warga terendam," tuturnya.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami telah menghimbau warga terdampak paling parah untuk mengungsi ke posko pengungsian," sambungnya.
Menurut Sukardi, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk menangani banjir yang terjadi ini.
“Kami berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Bengawan Solo), BPBD Jawa Timur, serta relawan desa dan pemerintah setempat. Termasuk dengan DPUTR Kabupaten Gresik untuk penanganan lanjutan,” tegasnya.
Ditanya terkait berapa total rumah yang terdampak banjir, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan dilokasi. Karena, ada beberapa wilayah yang airnya terus meninggi.
"Yang pasti ada ratusan rumah terdampak banjir Kali Lamong maupun Bengawan Solo, makanya kami masih melakukan update data untuk memastikan titik-titik mana saja yang harus diprioritaskan penanganannya. Namun, bukan berarti yang tidak parah di tinggalkan," tandasnya.
Sementara, salah seorang warga Desa Boboh Kecamatan Menganti, Sari mengatakan banjir belum kunjung surut akibat adanya tanggul jebol.
"Ada tanggul jebol di Boboh Kidul, makanya airnya tidak kunjung surut mala meninggi dibeberapa titik," katanya.
"Ketinggian air sampai dalam rumah mencapai 50 cm, sehingga warga tidak bisa masak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah daerah, banyak juga warga yang sedang berpuasa tapi ndak punya makanan untuk berbuka nanti," ungkapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wagub Jatim Dorong Sinergitas Percepat Penanganan Banjir Luapan Kali Lamong
- Kali Lamong Kembali Meluap, Ratusan Rumah dan Puluhan Hektar Sawah di Gresik Terendam
- Akibat Tanggul Jebol, Banjir di Driyorejo Masih Belum Surut