Luapan air Kali Lamong dan Kali Surabaya, pasca diguyur hujan deras mengakibatkan puluhan hektar areal pertanian serta belasan desa di empat kecamatan di Kabupaten Gresik diterjang banjir.
- Gedung Polindes Tak Rampung Januari 2023, Camat Kwanyar akan Laporkan Kades Pesanggrahan
- Ketua KPK Dijadwalkan ke Batam, Ini Rangkaian Kegiatan Bersama JMSI Kepri
- Tembok Perumahan Tutupi Akses Jalan Kampung di Malang, DPRD Sebut DPKPCK Tak Jeli Kaji Izin
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Sukardi mengatakan, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan hingga meluapnya debit air Kali Lamong.
"Data yang kami himpun, total ada 14 desa yang tersebar di 4 kecamatan yang terendam banjir dengan ketinggian airnya bervariasi antara 50 cm meter hingga 1 meter," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (25/2).
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi kemungkinan terburuk dengan mendirikan dapur umum dan tempat pengungsian sementara atau posko kebencanaan.
"Untuk saat ini, posko dan dapur umum telah kami persiapkan diwilayah terdampak yang paling parah. Namun, bukan berarti yang tidak parah tidak diperhatikan," tuturnya.
Wilayah yang terdampak banjir luapan Kali Lamong, terjadi di 8 titik. Yaitu, Desa Jombangdelik, Ngampel, Dapet, Wotansari, Pucung, Sekarputih, Banjaragung dan Karangsemanding, yang berada di Kecamatan Balongpanggang.
Sedangkan di Kecamatan Benjeng, ada tiga yang terdampak. Yakni, Desa Deliksumber, Lundo dan Sedapurklagen.
Sedangkan, daerah yang terdampak banjir luapan Kali Surabaya, terjadi di Desa Driyorejo, Cangkir dan Sumput, Kecamatan Driyorejo. Serta, Desa Wringinanom di Kecamatan Wringinanom," paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Lundo, Nanang, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di desanya saat ini terbilang paling parah. Karena ketinggian airnya mencapai 1 meter.
"Banjir datang saat hujan deras yang terjadi kemarin, lalu sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi, airnya terus meninggi hingga menenggelamkan sawah serta merendam rumah warga," ujarnya.
Ditanya ada berapa luas sawah dan rumah warga yang terdampak banjir, Nanang menjelaskan terdapat puluhan hektar dan ratusan rumah.
"Sawah yang terendam total luasnya 97 hektar, padahal rata-rata tanaman padinya sudah siap panen. Sehingga, kemungkinan petani di desa kami akan mengalami gagal panen," tandasnya. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gerak Cepat Tangani Banjir Akibat Luapan Sungai Karangpilang
- Dokter Benjamin Soroti Masalah Banjir di Sidoarjo: Perlu Langkah Konkret untuk Perbaikan Infrastruktur
- Banjir Akibat Luapan Sungai Bengawan Solo Kembali Melanda Jawa Timur, DPRD Soroti Kurangnya Koordinasi Antarwilayah
