- IKM Mesin Penggerak Ekonomi Daerah, Bukti Kualitas dan Kreativitas Warga
- Panjat Pinang Simbol Ketekunan dan Kerja Keras
- Tangkal Penyimpangan Sejarah, Netizen Bangkalan Minta Kembalikan Materi Ajar PSPB
H. Her, pengusaha sukses dari Pamekasan, memang sedang jadi buah bibir. Sekarang namanya kian kondang. Aktivitas kesehariannya sering dibagikan di media sosial dan selalu berhasil mencuri perhatian netizen, terutama warga Madura, baik yang tinggal di kampung halaman mau pun yang di perantauan.
H. Her selalu tampil sederhana. Memakai sarung, sandal, dan peci rotan, tapi tetap saja kelihatan berwibawa dan elegan. Terlepas itu asli pembawaannya atau sekedar aksi depan kamera. Tapi kenyataannya, dia seakan-akan punya magnet kuat yang memikat banyak orang.
Walaupun berpenampilan sederhana, tetap saja outfitnya barang branded yang harganya hanya bisa dijamah kalangan sultan. Medsos pun ramai membahasnya. Tapi menurut pengakuan H. Her di beberapa kesempatan, mengungkapkan bahwa dirinya belum punya akun medsos.
Katanya sih, belum mendapat izin sang istri. Sungguh, suami idaman kaum Hawa ya? Sudah kaya, setia. Luar biasa pol pokonya! Sosok pria yang tak banyak jumlahnya di zaman sekarang. Hehehe....
Ketenaran dan kesuksesannya pasti tidak dia dapatkan secara instan. Dia pastilah seseorang yang fokus meraih impian, dengan kerja keras, dan gigih. Memiliki tekad yang kuat untuk membangun bisnis dan menghimpun kekayaannya.
H. Her dalam kesempatan wawancara di salah satu podcast mengungkapkan, pantang bagi dirinya menjadi karyawan, bekerja di tempat orang sekalipun digaji tinggi. Dia memilih "jadi" pebisnis mandiri walau berpenghasilan kecil. Diakuinya, prinsip itu sudah dipegang sejak dulu.
Mindsett sultan asal Pamekasan Madura ini seperti kata pepatah, "lebih baik jadi kepala semut daripada hanya jadi ekor gajah."
Dalam realita kebanyakan orang sering baru memandang seseorang setelah sukses. Tapi waktu orang itu masih berjuang, siapa yang peduli?
Kalau misal H. Her tidak sekaya dan sukses, apa bakal se-viral sekarang?
Kalau dia tidak rajin sedekah, apa bakal banyak orang yang membahas?
Dari kehidupan H. Her, semua orang bisa memungut pelajaran. Pelajaran sederhana dari pengusaha tembakau ini, yaitu terlebih dulu memastikan "jadi" sukses daripada hanya tampak "berpunya." Sebab sangat berbahaya jika seseorang memilih tampak berpunya tapi belum sukses.
Ini nih bahayanya kalau seseorang hanya ingin kelihatan "berpunya" tapi lupa "jadi" sukses dulu. Seperti orang beli barang bermerek tapi hasil dari hutang, atau gaya hidup mewah tapi saldo rekening hasil transferan pinjol.
Membandingkan fenomena H. Her. Sebelum akhirnya dikenal banyak orang seperti sekarang. Dia memulainya dari berbisnis kecil-kecilan.
Nah, karena sudah jadi pengusaha sukses, dan punya setumpuk uang, reputasi, dan pengaruh datang sendiri. Sekarang, apa pun yang dia lakukan, sudah pasti kelihatan keren, istimewa, dan tampak selalu luar biasa.
Jadi, jangan terbalik! Jangan sibuk cari validasi di medsos atau pamer gaya hidup kalau belum beneran "ada isinya." Belajar dari H. Her: Sukses wajib dimulai dari jadi versi terbaik diri sendiri dulu, sisanya bakal mengikuti. Karena kesuksesan dan kaya yang sesungguhnya muncul dari dalam dulu, baru kelihatan di luar.
Penulis merupakan wartawan RMOLJatim
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- IKM Mesin Penggerak Ekonomi Daerah, Bukti Kualitas dan Kreativitas Warga
- Panjat Pinang Simbol Ketekunan dan Kerja Keras
- Tangkal Penyimpangan Sejarah, Netizen Bangkalan Minta Kembalikan Materi Ajar PSPB